Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Berita Populer: MUI Haramkan Goyang Pargoy; Warga Karawang Ngaku Imam Mahdi
2 Desember 2022 7:53 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Sejumlah peristiwa penting dan menarik menjadi berita populer pada Kamis (1/12). Mulai dari MUI Jakarta kuatkan fatwa haram goyang pargoy hingga warga Karawang ngaku Imam Mahdi & Ratu Adil.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang tak sempat mengikuti perkembangan berita terkini di hari kemarin, kumparan merangkum lima berita populer berikut. Apa saja?
MUI Jakarta Kuatkan Fatwa Haram Goyang Pargoy
Majelis Ulama Indonesia (MUI ) DKI Jakarta menguatkan fatwa haram terkait dengan goyang pargoy. Sebelumnya, fatwa haram ini sempat dikeluarkan oleh MUI Jatim.
Ketua MUI DKI Jakarta, Munahar Muchtar menjelaskan goyang pargoy yang dilakukan oleh wanita dan membuat seseorang mengeluarkan birahi sudah jelas haramnya.
"Yang namanya goyang kalau wanita yang melakukan sudah jelas haramnya, artinya sudah jelas yang membuat seseorang mengeluarkan birahi karena tontonannya sudah jelas haramnya," jelas Munahar usai bertemu dengan Pj Gubernur DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/12).
Heboh Warga Karawang Ngaku Imam Mahdi & Ratu Adil
Sebuah video viral di media sosial menunjukkan seorang perempuan dan pria sedang duduk di kursi kayu menyatakan diri sebagai Imam Mahdi . Dengan susunan kalimat agak belepotan, mereka mengeklaim sebagai Imam Mahdi dan Ratu Adil yang mampu mengamankan seluruh bencana.
ADVERTISEMENT
"Ini Imam Mahdi yang sanggup seluruh mengamankan, seluruh bencana, dan segalanya. Kalau mencari Imam Mahdi sudah tiba, ada di Kuta Tandingan Karawang. Sekian, terima kasih. Kami Sukarno-Hatta kembali lagi akan jadi raja di akhir zaman," ujar pria yang mengenakan batik dan peci dalam video yang dilihat kumparan, Kamis (1/12).
Mereka mengaku berasal dari 'Kerajaan Ratu Adil Imam Mahdi Republik Kuta Tandingan Dunia - Jawa Barat'. Hal itu tertulis dari spanduk sederhana yang dipasang di belakang mereka.
Massa Demo di Balai Kota Minta Heru Larang Reuni 212 di Masjid At-Tin
Massa aksi dari Gerakan Aktivis Mahasiswa Islam Indonesia (GAMIS Indonesia) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (1/12).
ADVERTISEMENT
Massa membawa sejumlah tuntutan salah satunya meminta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk melarang reuni 212 di Masjid At-Tin. Reuni 212 digelar pada Jumat, 2 Desember 2022.
"Kami mendesak Pj Gubernur DKI untuk tidak memberi izin pihak yang menggunakan Masjid At-Tin untuk reuni 212," kata orator.
Menurutnya, kegiatan reuni 212 merupakan kegiatan yang mengeksploitasi agama untuk digunakan sebagai faktor pembenar atau kepentingan politik saja.
Shin Tae-yong: PSSI Tidak Punya Uang
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong , menyebut bahwa PSSI kini tidak memiliki banyak uang. Menurut pelatih asal Korea Selatan itu, sponsor berkurang akibat kompetisi tidak berjalan.
Hal tersebut disampaikan Shin Tae-yong kepada para pemain Timnas Indonesia dalam pemusatan latihan di Bali. 'Skuad Garuda' memang tengah melakukan persiapan jelang Piala AFF yang akan berlangsung pada 23 Desember mendatang. Di tengah-tengah sesi latihan itulah, Shin mengatakannya.
ADVERTISEMENT
"PSSI tidak ada uang sama sekali karena tragedi di Kanjuruhan. Liga berhenti, sponsor tidak ada yang masuk," ucap Shin di hadapan pemain, dikutip dari kanal YouTube resmi PSSI, Kamis (1/12).
Pemerintah Mau Bagi-bagi 680 Ribu Rice Cooker Gratis
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM ) mengungkapkan rencana baru untuk meningkatkan konsumsi listrik masyarakat melalui program bagi-bagi 680.000 rice cooker gratis atau Program Bantuan Penanak Nasi Listrik (PBPNL).
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan alokasi pendanaan untuk program PBPNL atau e-cooking tersebut menggunakan APBN sebesar Rp 340 miliar.
“Alokasi pendanaan program e-cooking sebesar Rp 340 miliar untuk paling sedikit 680.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) saat ini telah masuk dalam DIPA Ditjen Ketenagalistrikan Tahun Anggaran (TA) 2023," ungkapnya kepada kumparan, Kamis (1/12).
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT