Berkat JKN, Nurhayati Tak Lagi Resah Pikirkan Biaya Berobat Suaminya

15 Maret 2023 17:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang sayur asal Kabupaten Mesuji bernama Nurhayati (53), peserta JKN.  Foto: BPJS Kesehatan
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang sayur asal Kabupaten Mesuji bernama Nurhayati (53), peserta JKN. Foto: BPJS Kesehatan
ADVERTISEMENT
Rasa syukur diungkapkan seorang pedagang sayur asal Kabupaten Mesuji, Lampung, bernama Nurhayati (53). Ia dan sekeluarganya telah terdaftar sebagai peserta JKN.
ADVERTISEMENT
Sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), Nurhayati telah berkali-kali memanfaatkan program JKN untuk membiayai pengobatan anggota keluarganya.
Seperti saat Nurhayati mengantar berobat suaminya ke Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung pada 27 Februari lalu. Nurhayati dengan senang merasakan haknya sebagai peserta JKN.
“Saya dan keluarga sangat bersyukur ada program JKN. Berkali-kali suami saya harus dirawat di rumah sakit karena penyakit lever. Tidak hanya saat berobat di rumah sakit," jelas Nurhayati kala itu.
"Bahkan sewaktu keluarga saya ada yang sakit demam atau flu kami juga selalu mengandalkan kartu JKN untuk berobat di Puskesmas. Seluruh tindakan dokter dan juga obat-obatan dijamin tuntas oleh Program JKN,” tuturnya.
Nurhayati menceritakan selama ini ia maupun anggota keluarganya sama sekali tidak pernah menemui kendala saat berobat menggunakan kartu JKN.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pelayanan pihak puskesmas maupun pihak rumah sakit kepada peserta JKN semakin baik dari waktu ke waktu. Tidak sekali pun ia merasa dibeda-bedakan pelayanannya dengan pasien umum yang membayar dengan uang sendiri.
"Selama kita ikuti prosedur, semua bisa dijamin program JKN. Pelayanannya sekarang sudah jauh lebih baik menurut saya. Mulai dari berobat di Puskesmas sampai waktu suami saya dirujuk ke Rumah Sakit Abdul Moeloek, saya tidak mengalami kesulitan ataupun dimintai biaya. Sungguh sangat membantu keluarga saya program JKN ini,” tutur Nurhayati.
Petugas keamanan membawa berkas di Kantor BPJS Kesehatan, Jakarta, Senin (9/3). Foto: ANATRA FOTO/M Risyal Hidayat
Di usia yang tidak muda lagi, Nurhayati yang ditemani anaknya berjuang mendampingi suaminya yang sakit lever. Ia sempat resah memikirkan biaya pengobatan sang suami, apalagi suaminya harus menjalani proses pengobatan yang tidak sebentar.
ADVERTISEMENT
Ia pernah bingung soal biaya saat suaminya dirujuk dari Mesuji ke Rumah Sakit Abdul Moeloek. Akhirnya ia menghubungi petugas BPJS SATU! di rumah sakit tersebut untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
“Saya hanya seorang pedagang kecil, suami juga sakit sudah lama tidak bekerja. Jelas kami tidak akan mampu kalau harus bayar puluhan juta rupiah untuk berobat. Saya sempat berkecil hati saat dokter merujuk suami ke Rumah Sakit Abdul Moeloek di Bandar Lampung ini," ungkapnya.
"Tapi namanya juga karena ingin suami sembuh, saya akhirnya beranikan diri buat tanya-tanya ke petugas BPJS Kesehatan yang saat itu sedang ada di rumah sakit. Ternyata dari penjelasan petugas BPJS Kesehatan tersebut, selama kita ikuti prosedur, tidak ada biaya apapun yang harus dikeluarkan. Saya benar-benar lega karena semua dijamin Program JKN. Saya buktikan sendiri ternyata memang tidak perlu bayar apa-apa ke rumah sakit,” kata Nurhayati.
ADVERTISEMENT
Berbekal pengalaman tersebut, Nurhayati selalu mengingatkan teman-teman sesama pedagang atau sanak saudaranya untuk segera mendaftar menjadi peserta JKN karena manfaatnya yang luar biasa.
Ia juga berharap program JKN bisa terus menjamin dan membiayai pengobatan setiap masyarakat yang sudah menjadi peserta.
“Saya dan keluarga beruntung sekali bisa menjadi peserta JKN yang dibayarkan oleh pemerintah daerah. Harapannya kami bisa terdaftar terus sebagai peserta Program JKN, agar suami saya bisa terus berobat tanpa harus bingung memikirkan biayanya," bebernya.
"Program JKN sangat membantu meringankan beban masyarakat khususnya yang tidak mampu. Semoga ya semakin baik layanannya ke depannya,” pungkas Nurhayati