Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Berlayar di Teluk Jakarta dengan KRI Bima Suci, Kapal Latih TNI AL
24 Januari 2019 13:10 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
ADVERTISEMENT
Gema suara dari anjungan mulai terdengar sebagai tanda kru kapal mulai sibuk menyiapkan tali-tali layar untuk dikembangkan.
ADVERTISEMENT
''Kembangkan layar jip dastur!,'' begitu suara gema dari salah satu anjungan di KRI Bima Suci tanda layar di bagian haluan kapal siap dikembangkan.
Dari atas kantor bintara utama seorang kru KRI Bima Suci memutar jarinya. Tanda tali untuk ditarik, dan layar pun perlahan berkembang.
KRI Bima Suci yang merupakan kapal layar latih bertolak dari dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kapal ini menjalankan tugas untuk Joy Sailing bersama media dan tokoh agama. Tujuannya tidak jauh, hanya sekitar Teluk Jakarta.
“Saya dari Mabes TNI dan seluruh jajaran TNI ingin bersilaturahmi dan ingin memamerkan alusista untuk pendidikan kadet Angkatan Laut yaitu Bima Suci yang baru saja datang di tahun 2017 menggantikan KRI Dewa Ruci. KRI Dewa Ruci adalah kapal yang cukup legendaris dibuat tahun 1953,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (24/1).
ADVERTISEMENT
Dalam pelayaran itu kapal hanya mengembangkan dua layar yaitu, Jib Dastur dan Belakang Dastur (layar bagian haluan dan layar bagian buritan). Sedangkan 24 layar sisanya dibiarkan tertutup.
“Itu tadi hanya simulasi saja untuk menunjukan bagaimana ketika layar dikembangkan. Karena peran layar itu harus di laut lepas,” kata kru KRI Bima Suci, Sersan Kepala Umar Sabat di atas KRI Bima Suci.
KRI Bima Suci ini dipimpin oleh Letkol Laut (P) Widiyatmoko Baruno Aji memiliki 60 kru tetap. Kapal ini merupakan buatan Galangan Kapal Freire Shipyard di Vigo, Spanyol dan mulai beroperasi pada 2017.
Kapal dengan panjang 111,20 meter memiliki kecepatan 12 knot saat menggunakan mesin. Namun kapal akan lebih cepat ketika menggunakan layar. Kecepatannya mencapai 15 knot.
ADVERTISEMENT
Kapal kelas Bark ini memiliki tiga tiang utama yang bernama Tanggon, Tanggap dan Tringginas. Ketiga tiang tersebut juga melambangkan tiga wilayah Indonesia.
“Kita kru di sini itu berisi seluruh Indonesia. Maka itu kita ada tiga tiang, itu menggambarkan tiga bagian Indonesia: timur, barat dan tengah,” kata Umar.
Kapal ini merupakan kapal layar latih untuk taruna Akademi Angkatan Laut. Sejak beroperasi pada 2017 lalu, KRI Bima Suci sudah mengunjungi berbagai negara seperti Spanyol, China, Mesir, Italia, Jepang, Korea, Filipina, Arab Saudi, Sri Lanka, dan yang terbaru Rusia. Bendera dari negara-negara tersebut pun terpasang di tiang kapal.
Selain bendera negara yang sudah dikunjungi, di kapal ini juga ada bendera lomba internasional yang dimenangkan oleh KRI Bima Suci. Salah satunya SCF Far East Tall Ships Regatta (FETSR) 2018 yang digelar di Rusia.
ADVERTISEMENT
"Bendera internasional itu saat ini di kita,” ujar Umar sambil menunjukan bendera besar berwarna biru yang berkibar di atas KRI Bima Suci.
“Tahun ini akan dilombakan lagi di Paris. Kami akan berangkat Maret atau sehabis pemilu. Tapi belum dipituskan untuk ikut atau tidak,” tambah Umar.
Mengikuti lomba internasional memang menjadi salah satu tugas dari KRI Bima Suci. Selain itu kapal ini juga bertujuan untuk melakukan diplomasi, melatih taruna Akademi Angkatan Laut dan mempromosikan budaya Indonesia.