Berpacu dengan Waktu Evakuasi WN Berbagai Negara dari Afghanistan

29 Agustus 2021 8:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang-orang Afghanistan naik ke atas sebuah pesawat saat mereka menunggu di bandara Kabul di Kabul pada 16 Agustus 2021. Foto: WAKIL KOHSAR / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Orang-orang Afghanistan naik ke atas sebuah pesawat saat mereka menunggu di bandara Kabul di Kabul pada 16 Agustus 2021. Foto: WAKIL KOHSAR / AFP)
ADVERTISEMENT
Sejumlah negara masih terus melakukan evakuasi warganya usai serangan di Afghanistan. Selain Indonesia, negara lain yang mengevakuasi warganya, termasuk warga Afghanistan sendiri, antara lain Amerika, Inggris, hingga Spanyol.
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat, misalnya, telah mengevakuasi lebih dari 12.500 orang dari Afghanistan dalam satu hari, yakni Kamis (26/8) kemarin. Sehingga, total sudah ada 105 ribu pengungsi, termasuk 5.100 warga AS, yang dievakuasi sejak Taliban mengambil alih Kabul, 14 Agustus lalu.
Dikutip dari Reuters, Gedung Putih mengatakan, sebanyak 110.600 orang telah dievakuasi sejak akhir Juli.
Seorang pria menarik seorang gadis untuk masuk ke dalam Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan 16 Agustus 2021. Foto: REUTERS/Stringer
Evakuasi telah dilanjutkan setelah dua ledakan di luar gerbang Bandara Kabul menewaskan puluhan orang, termasuk 13 anggota militer AS pada Kamis malam, dengan pasukan siaga.
Selain AS, Spanyol juga telah mengakhiri proses evakuasi dari Afghanistan setelah 9 hari. Total Spanyol telah mengevakuasi lebih dari 2.200 orang.
Perdana Menteri Pedro Sanchez berada di Pangkalan Udara Torrejon de Ardoz ketika pesawat terakhir dengan pengungsi dari Afghanistan mendarat pada Jumat (27/8) dalam penerbangan dari Dubai. Sanchez menyebut jumlah yang dievakuasi hampir tiga kali lebih tinggi dari ekspektasi dan memuji mereka yang terlibat dalam misi "kompleksitas luar biasa".
ADVERTISEMENT
"Misi selesai," katanya sambil menegaskan Spanyol "tidak akan mengabaikan warga Afghanistan".
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. Foto: Mariscal/Pool via REUTERS
Sebagian besar yang dievakuasi adalah warga Afghanistan, termasuk 1.671 orang dan keluarganya yang bekerja untuk Spanyol.
Sanchez mengatakan ada 484 warga Afghanistan di pangkalan Torrejon yang akan tinggal untuk beberapa minggu sebelum dikirim ke pusat penerimaan lainnya di Spanyol dan Uni Eropa.
Spanyol juga setuju untuk menampung 4.000 warga Afghanistan yang diterbangkan Amerika Serikat ke dua pangkalan di selatan Spanyol. Di bawah perjanjian yang ditandatangani Madrid dan Washington, para pengungsi dapat tinggal hingga 15 hari di pangkalan udara, yang digunakan bersama AS dan Spanyol.
Sementara itu, tentara Inggris telah mengakhiri proses evakuasi dari Afghanistan pada Sabtu (28/8). Mereka hanya akan mengangkut orang-orang yang sudah berada di dalam bandara Kabul.
ADVERTISEMENT
“Kami masih memiliki sejumlah penerbangan sipil yang baru akan berangkat, tetapi jumlahnya sangat sedikit,” kata Kepala Staf Pertahanan Menhan Inggris, Jenderal Nick Carter.
Pada Jumat malam, Kemenhan Inggris mengungkapkan telah mengevakuasi hingga 14.500 WN Inggris dan Afghanistan sejak jatuhnya Ibu Kota Kabul ke tangan Taliban.
Menhan Ben Wallace mengatakan, ia memperkirakan sekitar 800-1.100 warga Afghanistan yang layak untuk diikutsertakan dalam evakuasi, terpaksa harus ditinggalkan karena waktunya tidak mencukupi.
Sebab, banyak warga Afghanistan yang tidak bisa berangkat ke Bandara Internasional Hamid Karzai dikarenakan situasi yang sangat berbahaya.
Sementara itu, pasukan militer Amerika Serikat dan negara barat lainnya harus meninggalkan Afghanistan paling lambat pada Selasa (31/8) mendatang, setelah hampir 20 tahun konflik.
ADVERTISEMENT
Pada Kamis (26/8), ledakan bom bunuh diri terjadi di gerbang bandara Kabul. Al Jazeera melaporkan serangan yang disebut ulah dari ISIS-K, dengan menewaskan sekitar 175 warga sipil dan 13 pasukan AS.