Bersiap Hadapi 'Gejayan Memanggil', Warga Sekitar Lindungi Diri dari Penyusup

12 Februari 2024 13:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
"Gejayan Kembali Memanggil", Sabtu (16/12/2023). Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
"Gejayan Kembali Memanggil", Sabtu (16/12/2023). Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Aksi Gejayan Memanggil akan digelar hari ini, Senin (12/2), pukul 13.00 WIB. "Hancurkan dan adili rezim Jokowi, selamatkan demokrasi," begitu seruan aksi yang disebarkan di akun @gejayanmemanggil.
ADVERTISEMENT
Jelang aksi tersebut, di media sosial beredar surat dari Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman yang berisi permohonan personel Jaga Warga untuk bertugas di mulut-mulut gang sekitar lokasi aksi.
Surat ditangani oleh Panewu atau Camat Depok Wawan Widiantoro. Dalam surat dijelaskan "Kegiatan ini (demo) memiliki potensi kerawanan yang dapat menimbulkan risiko gangguan trantibum di tengah masyarakat. Hal ini memerlukan antisipasi dan seluruh pihak terkait".
Pj Sekda Sleman Eka Suryo Prihantoro membenarkan munculnya surat itu. Menurutnya surat itu merupakan hasil musyawarah forkopimda.
"Itu kan hasil koordinasi dengan forkopimda. Intinya agar bahwa jaga warga itu bisa membantu mengamankan di mulut gangnya saja. Untuk jaga-jaga, antisipasi, supaya tidak ada penyusup dan sebagainya. Supaya kalau demo aman," kata Eka.
ADVERTISEMENT
Foto udara mahasiswa mengikuti aksi Gejayan Memanggil Tolak RUU Omnibus Law di Simpang Tiga Colombo, Gejayan, Sleman, DI Yogyakarta. Foto: Dok. Istimewa
Eka mengatakan tak ada maksud lain selain untuk berjaga-jaga soal keamanan. Terlebih menurutnya, saat ini menjelang pemilu.
Dia menegaskan tak ada tujuan untuk membenturkan masa aksi dengan warga masyarakat.
"Cuma berjaga aja di mulut gang saja, enggak usah turun lah. Menjaga di lingkungannya saja, supaya di lingkungannya aman. Kita khawatirkan itu saja. Kita nggak membenturkan," katanya.
Meski sudah melakukan antisipasi, tetapi Eka berharap demo berjalan dengan damai tanpa perlu ada chaos. Apalagi sampai berdampak ke warga.
"Iya apalagi kita ingin suasana pemilu yang damai, warga juga pengin damai, enggak ribut-ribut karena ini masa tenang. Itu saja sih," ujarnya.