Bersih-bersih Kepolisian London usai Rangkaian Skandal, 1000 Polisi Dipecat

Petugas polisi menahan seorang pria yang sedang bermain sepatu roda di jalan mobil Raja Charles III di London, Inggris, Jumat (16/9/2022). Foto: Ursula Petula Barzey/via REUTERS

Sebanyak 1000 petugas polisi dipecat atau diberi tugas terbatas. Langkah itu ditujukan untuk membersihkan Kepolisian London setelah serangkaian skandal.

Skandal yang menghantam Kepolisian Metropolitan London disebut berbagai pihak telah merusak kepercayaan warga terhadap polisi di Inggris.

Bukan tanpa alasan, sebab rangkaian skandal yang menghantam kepolisian Metro London termasuk kasus pidana berat yaitu pemerkosaan dan pembunuhan perempuan muda.

Demonstran yang memegang plakat menghadapi seorang polisi di Piccadilly Circus, pada aksi protes usai pembunuhan Sarah Everard, di London, Inggris, Selasa (16/3). Foto: Henry Nicholls/REUTERS

Dalam keterangan yang dirilis Kepolisian Metropolitan pada Selasa (19/9), dari 340 ribu petugas dipecat dan 860 lainnya diberi tugas terbatas.

Asisten Komisioner Metropolitan Stuart Cundy mengatakan, upaya 'bersih-bersih' kepolisian akan berlangsung selama 1 sampai 2 tahun atau lebih.

"Sekitar 60 petugas kini terancam dipecah setiap bulannya dalam dua tahun ke depan terkait pelanggaran atau ketidakmampuan bertugas," kata Cundy seperti dikutip dari Reuters.

Cundy menjelaskan, pihaknya juga meninjau kembali kasus-kasus sebelumnya yang dilakukan anggota kepolisian seperti kekerasan dalam rumah tangga.

Pada Januari 2023 lalu, Kepolisian Metropolitan mengungkap bahwa 1071 anggota diperiksa atas kasus kekerasan dan kdrt terhadap perempuan dan remaja putri.

Februari lalu, eks petugas kepolisian David Carrick dijatuhi hukuman seumur hidup. Ia terbukti melakukan kekerasan seksual termasuk pemerkosaan 12 wanita.

Menteri Dalam Negeri Suella Braverman pada Senin (18/9) mengumumkan rencana mempermudah pemecatan petugas nakal. Salah satu caranya yaitu pemecatan otomatis bagi siapa pun yang dinyatakan bersalah atas pelanggaran berat.