Bertemu di Jakarta, Sugiono dan Menlu Prancis Bahas Palestina dan Ukraina

26 Maret 2025 14:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot di Gedung Pancasila, Kemlu, Jakarta, Rabu (26/3/2025). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot di Gedung Pancasila, Kemlu, Jakarta, Rabu (26/3/2025). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Pertemuan bilateral Menlu Sugiono dan Menlu Prancis Jean-Noel Barrot turut membahas situasi regional, khususnya konflik Israel-Hamas dan Rusia-Ukraina. Sugiono menyampaikan terima kasih kepada Prancis yang mendukung upaya perdamaian di Palestina.
ADVERTISEMENT
Kedua diplomat itu bertemu di kantor Kemlu RI di Jakarta pada Rabu (26/3). Kehadiran Barrot di Jakarta dilakukan jelang lawatan resmi Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada Mei mendatang.
"Kami juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas support Prancis terhadap upaya-upaya penciptaan perdamaian di Palestina, juga beberapa inisiatif tadi yang disampaikan dalam rangka mencari solusi dari permasalahan tersebut," kata Sugiono dalam pernyataan pers bersama di Gedung Pancasila, Kemlu.
Untuk konflik Rusia-Ukraina, Sugiono menekankan Indonesia mendorong penyelesaian damai melalui dialog terbuka.
"Kemudian terkait Ukraina, Indonesia juga menekankan pentingnya penyelesaian damai melalui dialog terbuka dan mekanisme multilateral yang inklusif," ungkapnya.
Lebih lanjut, Sugiono mengatakan pertemuan dengan Barrot untuk mempersiapkan kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada akhir Mei mendatang. Macron menyebut, kunjungan kenegaraan Macron nanti menjadi tonggak 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot melakukan joint press statement di Gedung Pancasila, Kemlu, Rabu (26/3). Foto: Nadia Riso/kumparan
"Oleh karena itu, kami bertemu dan berdiskusi mengenai persiapan pelaksanaan kunjungan tersebut, sekaligus menyusun langkah-langkah yang sifatnya prioritas dalam perangkat peningkatan hubungan antara kedua negara yang juga nanti akan menjadi hasil dari kunjungan kenegaraan Presiden Macron tersebut," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sejumlah fokus kerja sama dibahas dalam pertemuan itu, di antaranya transisi energi, pertahanan pangan, transformasi digital hingga kebudayaan.
"Kami sama-sama menyepakati bahwa hasil yang atau keluaran yang dihasilkan harus merupakan sesuatu yang sifatnya tangible, berdampak, dan juga melibatkan semua pemangku kepentingan yang relevan dan juga meningkatkan hubungan dan mempererat hubungan antara kedua negara," tuturnya.
Dengan nilai ekonomi Indonesia-Prancis yang mencapai USD 328 juta pada 2024, Sugiono yakin berbagai kerja sama dan investasi dapat terus ditingkatkan di berbagai bidang.
"Antara lain yang energi terbarukan, kemudian critical mineral, ekonomi kreatif, logistik dan transportasi, juga infrastruktur hijau," pungkasnya.