Bertemu Gatot Kaca dan Srikandi di Kartini Run 2018

22 April 2018 9:22 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gatot Kaca dan Srikandi di Kartini Run 2018. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gatot Kaca dan Srikandi di Kartini Run 2018. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sebanyak 7.200 peserta mengikuti lomba lari Kartini Run 2018. Beragam cara digunakan peserta agar terlihat berbeda dari lainnya. Salah satunya mengenakan kostum pewayangan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dikenakan oleh peserta dari Bhayangkari Polrestabes Semarang Sumaisah Suyono dan Dwi Nurcholis. Sumaisah berkostum Gatot Kaca sedangka Dwi mengenakan pakaian layaknya Srikandi lengkap dengan anak panahnya.
“Kita dari anggota Polrestabes Semarang disarankan untuk memakai pakaian adat masing-masing. Ya ini kan kita dari Jawa Tengah, dari Polrestabes Semarang atribut kita Srikandi dan Gatot Kaca,” ujar Dwi kepada kumparan (kumparan.com) di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (22/4).
Sumaisah mengatakan kostum tersebut merupakan budaya Indonesia. Maka itu ia ingin melestarikannya.“Apalagi kita generasi penerus, harus membudidayakan budaya bangsa Indonesia yang kuat,” ujar Sumaisah.
Meski mengenakan kostum wayang, keduanya tidak kesulitan dalam berlari di kategori 5K. Dwi finis dengan catatan waktu 30 menit. Sementara kSumaisah mengakhiri lomba dengan waktu 35 menit.
ADVERTISEMENT
“Enggak sulit karena sudah biasa (lari),” ujar Dwi.
Kartini Run dimulai sekitar pukul 06.00 WIB. Selain kategori 5K dan 10K galaran tersebut juga membuka kategori khusus difabel. Start dan finish lomba tersebut berada di kawasan Monas.