Bertemu Jokowi, PM Malaysia Bahas Penggunaan Melayu Jadi Bahasa ASEAN

1 April 2022 15:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konpers Presiden Jokowi dengan PM Malaysia Ismail Sabri Yakoob. Foto: You Tube Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Konpers Presiden Jokowi dengan PM Malaysia Ismail Sabri Yakoob. Foto: You Tube Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yakoob menggelar pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat (1/4/2022).
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungannya, Ismail menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya kepada Jokowi yang turut mendukung rencana Malaysia untuk memperkuat penggunaan bahasa Melayu.
"Terima kasih kepada bapak Presiden anda bersetuju dengan Malaysia untuk memperkasakan bahasa Malaysia," kata Ismail dalam bahasa Melayu pada konferensi pers daring usai pertemuan bilateral dengan Jokowi.
Konpers Presiden Jokowi dengan PM Malaysia Ismail Sabri Yakoob. Foto: You Tube Sekretariat Presiden
Ismail mengatakan, bahasa Melayu merupakan bahasa serumpun negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang berpotensi untuk dijadikan bahasa perantara antar bangsa.
"Bahasa Melayu Malaysia, bahasa Melayu Indonesia, bahasa Melayu Brunei, bahasa Melayu Selatan Thailand, bahasa Melayu Champa di Kemboja, bahasa Melayu di Filipina, bahasa Melayu di Singapura, kami bersetuju di setiap sedangkan antarabangsa saya dengan bapak presiden akan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa perantara kita," tutur PM Ismail.
ADVERTISEMENT
Penggunaan Melayu, yang dinilai Ismail telah menyebar luas di sejumlah negara Asia Tenggara, telah mendorongnya untuk mengajukan bahasa tersebut sebagai bahasa resmi ASEAN.
Kunjungan PM Malaysia Ismail Sabri Yakoob ke Indonesia. Foto: You Tube Sekretariat Presiden
Ismail bahkan merasa bahasa Melayu pantas menjadi bahasa resmi ASEAN kedua setelah bahasa Inggris. Bahasa Melayu diharapkan dapat digunakan dalam setiap agenda pertemuan regional, pengambilan keputusan, dan perjanjian piagam yang diselenggarakan oleh anggota negara ASEAN.
"Kita bersetuju jika kita bersama-sama memperkasakan bahasa rumpun melayu ini mungkin satu hari nanti boleh dijadikan sebagai bahasa ASEAN," tutur Ismail.
"Saya percaya apa yang kita laksanakan hari ini akan memberikan manfaat kepada kedua-dua rakyat duduk negara dan saya yakin hubungan yang akrab persaudara antara Malaysia dan Indonesia akan kita perkukuhkan," pungkas dia.
ADVERTISEMENT
Penulis: Sekar Ayu