Bertemu Luhut, Menlu China Harap RI Jadi Pusat Produksi Vaksin Asia Tenggara

11 Oktober 2020 8:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Bilateral Menkomarves dengan Menlu RRT. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Bilateral Menkomarves dengan Menlu RRT. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan selaku utusan khusus Presiden RI melakukan kunjungan ke Yunan, China pada 9-10 Oktober 2020. Dalam kunjungannya, Luhut bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
ADVERTISEMENT
Luhut dan Wang membicarakan banyak hal, khususnya terkait sinergi kedua negara pada tatanan bilateral, regional dan multilateral, dalam menghadapi situasi dunia yang tidak menentu akibat pandemi COVID-19.
Selain itu, dalam pertemuan itu dibahas juga mengenai perdagangan dan investasi, kesehatan, pendidikan dan riset, vaksin, e-commerce, intelegensi artifisial serta pertukaran budaya dan masyarakat.
Berbagai permasalahan atau hal penting dibahas dalam pertemuan bilateral itu. Pemerintah China akan menindaklanjuti permohonan dari Luhut agar ada peningkatan akses pasar untuk buah tropis, produk perikanan dan seafood, serta sarang burung wallet dan penambahan impor batu bara dari Indonesia
Selain itu, Luhut menyebut Wang akan ikut mendorong keterlibatan perguruan tinggi China dalam pengembangan Pusat Konservasi, Penelitian dan Inovasi Tanaman Obat Tiongkok-Indonesia di Humbang Hasudutan, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
"Pusat ini bisa kaya sekali dengan herbal yang berjumlah 30.000 spesies lebih, saya berharap dukungan dari Zhejiang University, Yunnan University, dan Pusat Riset Unggulan di Bidang Tanaman Obat dan Industri Terkait," kata Luhut dalam keterangan persnya, Minggu (11/10).
Pertemuan Bilateral Menkomarves dengan Menlu RRT. Foto: Dok. Istimewa
Selain itu, kerja sama 'Two Countries Twin Parks' turut ditindaklanjuti oleh Wang. Luhut berharap, kerja sama ini bisa segera direalisasikan. Luhut menyebut, Indonesia sudah ada lokasi di Bintan seluas 4000 ha dengan infrastruktur pendukung yang sudah relatif baik, untuk kerja sama tersebut.
Luhut berharap, kerja sama itu juga bisa dikembangkan menjadi 'Two Countries Twin Parks with Multiple Zones', dengan menyiapkan setidaknya tiga Kawasan Industri: Bintan, Batang dan Aviarna Semarang.
Selain itu, pengembangan Tsinghua South East Asia Center di Pulau Kura-Kura, Bali juga menjadi perhatian Pemerintah China. Dalam pertemuan tersebut, Luhut menyampaikan harapannya agar Pemerintah China dapat mendorong para profesor dan pakarnya melakukan kolaborasi riset dengan Tsinghua South East Asia Center dan agar perusahaan teknologi seperti Huawei, dan Tencent ikut berinvestasi di sana.
ADVERTISEMENT
Menanggapi itu, Wang menyatakan bahwa pihak Tiongkok selalu memandang hubungan Tiongkok-Indonesia dari sudut strategis. Kedua negara diharapkan dapat memperkokoh saling percaya politik dan terus memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan.
"Kerja sama di berbagai area telah mencapai progress yang luar biasa cepat," kata Wang.
Ilustrasi vaksin dan imunisasi Foto: Shutterstock
Sementara, terkait kerja sama alih teknologi vaksin, Wang menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara dengan kapasitas produksi vaksin terkuat di Asia Tenggara sehingga bisa menjadi peluang bagi perusahaan China.
"Kami akan mendukung perusahaan kami untuk meningkatkan kerja sama, khususnya berbagi teknologi dan pengalaman, supaya Indonesia bisa menjadi pusat produksi vaksin di kawasan Asia Tenggara," ungkapnya.
Selain itu, kerja sama Program Pengentasan Kemiskinan Berbasis Iptek belajar dari pengalaman Tiongkok juga akan menjadi salah satu kerja sama strategis jangka panjang kedua negara. Wang akan menindaklanjuti permintaan Luhut agar China dapat berbagi pengalaman melalui program ini melalui Kementerian Lembaga yang terkait.
ADVERTISEMENT
“Di era pandemi ini, kami masih bisa membebaskan semua kemiskinan sesuai target schedule kami, dan ini merupakan pertama kalinya sudah menghapuskan kemiskinan murni dalam sejarah 5.000 tahun. Kami bersedia berbagi pengalaman dengan Indonesia, dan akan menghubungkan dengan kantor yang terkait,” kata Wang.