Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Bertemu PM Fumio Kishida di AS, Presiden Joe Biden Puji Kekuatan Militer Jepang
14 Januari 2023 5:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengunjungi Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, pada Jumat (13/1).
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan tingkat tinggi itu, Biden menyanjung struktur militer Tokyo yang kekuatannya kian meningkat di saat stabilitas kawasan Asia-Pasifik sedang terguncang.
Kepada Kishida, Biden mengatakan kekuatan aliansi antara Jepang dan AS berakar dari nilai-nilai demokrasi yang dianut oleh kedua negara.
Dia pun menekankan bahwa aliansi militer yang sudah terjalin, harus semakin diperdalam demi menjaga keamanan regional dari ancaman Rusia, China, dan Korea Utara.
“Izinkan saya mengutarakannya dengan sangat jelas: Amerika Serikat sepenuhnya, secara menyeluruh, berkomitmen untuk aliansi dan yang lebih penting untuk pertahanan Jepang,” kata Biden, seperti dikutip dari AFP.
Biden menambahkan, dia mendukung peningkatan struktur militer bersejarah yang dipelopori oleh pemerintahan Kishida — Jepang telah menambah jumlah anggaran pengeluaran untuk sistem pertahanan negara dan strategi nasional yang baru.
ADVERTISEMENT
Kedua pemimpin pun sepakat untuk melakukan modernisasi aliansi militer antara sesama negara anggota G7 itu.
Sepakat Hadapi Ancaman Regional Bersama
Sebelumnya, pada Desember 2022 lalu Tokyo merombak strategi pertahanannya dengan tujuan untuk meningkatkan pengeluaran militer hingga dua persen dari PDB (Produk Domestik Bruto) pada 2027 mendatang.
Kishida menjelaskan, langkah itu diambil untuk menghadapi China yang sedang meningkatkan agresinya di kawasan Asia-Pasifik serta ancaman senjata nuklir dari Korea Utara yang tidak dapat diprediksi peluncurannya.
“Jepang dan Amerika Serikat saat ini menghadapi lingkungan keamanan yang paling menantang dan kompleks dalam sejarah baru-baru ini,” ungkap Kishida kepada Biden.
“Struktur pertahanan Jepang yang baru akan memastikan perdamaian dan kemakmuran di kawasan ini,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sehubungan dengan itu, sambung Kishida, Jepang memutuskan untuk memperkuat kemampuan pertahanan nasional secara fundamental — termasuk memiliki kemampuan mengerahkan serangan balik.
Dalam pertemuan bilateral itu juga, kedua pemimpin menegaskan kembali pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan yang kini menjadi lokasi latihan militer besar-besaran China.
Biden dan Kishida kemudian menyinggung soal larangan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia dalam pertempuran di Ukraina yang sudah memasuki bulan ke-11.
Berdasarkan pernyataan pers gabungan yang dirilis oleh Gedung Putih usai pertemuan tersebut berlangsung, pihaknya mengutip soal provokasi yang diluncurkan oleh Korea Utara terhadap negara-negara tetangganya.
“Kami sangat menentang setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekuatan atau paksaan, di mana pun di dunia,” bunyi pernyataan itu.
ADVERTISEMENT