Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Bertemu Trump, Raja Yordania Tolak Usul Pemindahan Warga Gaza
12 Februari 2025 15:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Raja Abdullah II dari Yordania berbicara dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, DC, pada tanggal 11 Februari 2025. Foto: Saul Loeb/AFP](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkwjrpnr3zrkw999f8m7324f.jpg)
ADVERTISEMENT
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II di Gedung Putih pada Selasa (11/2). Dalam kesempatan itu, Trump kembali menegaskan keinginannya untuk mengosongkan dan mengambil alih Gaza, dan membangunnya kembali sebagai wilayah wisata.
ADVERTISEMENT
Namun, Raja Abdullah II menegaskan rencana Trump yang meminta Yordania dan negara Arab lainnya menerima warga Gaza itu tidak mungkin dilakukan karena mengubah Timur Tengah secara drastis.
Dikutip dari AP, Rabu (12/2), dalam pertemuan itu Trump didampingi Menlu AS Marco Rubio. Trump berjanji tidak akan menahan bantuan AS ke Yordania atau Mesir jika kedua negara itu menolak menampung warga Gaza.
"Saya tidak perlu mengancam seperti itu. Saya yakin kami di atas itu," kata Trump.
Apa yang Trump sampaikan ini bertentangan dengan pernyataannya beberapa waktu lalu, di mana dia mengancam akan menahan bantuan AS untuk Yordania dan Mesir.
Raja Abdullah II juga beberapa kali ditanya mengenai rencana Trump untuk mengosongkan Gaza dan mengubahnya seperti sebuah resor di Laut Mediterania. Raja Abdullah II tidak memberikan komentar substansif dan tidak setuju dengan ide bahwa negaranya dapat menampung warga Gaza dalam jumlah yang besar.
ADVERTISEMENT
Namun, ia mengatakan Yordania bersedia dengan segera menampung sebanyak 2.000 anak-anak Gaza yang menderita kanker atau penyakit lainnya.
"Saya akhirnya melihat seseorang dapat membawa kami mencapai garis akhir untuk mencapai stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran bagi kita semua di kawasan ini," kata Raja Abdullah II.
Lewat tulisan di media sosial X, Raja Abdullah mengatakan dalam pertemuan dengan Trump, dia menegaskan kembali posisi Yordania yang menolak pemindahan warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.
"Ini adalah posisi Arab yang bersatu. Membangun kembali Gaza tanpa memindahkan warga Palestina dan mengatasi situasi kemanusiaan harus menjadi prioritas semua pihak," kata Abdullah di X.
Yordania merupakan rumah bagi lebih dari 2 juta warga Palestina. Menlu Yordania Ayman Safadi pada minggu lalu menyatakan negaranya dengan tegas dana tak tergoyahkan menolak ide Trump untuk memindahkan warga Gaza.
ADVERTISEMENT
Selain kekhawatiran membahayakan solusi 2 negara dalam konflik Israel-Palestina, Mesir dan Yordania juga menyinggung masalah keamanan ketika menyambut pengungsi tambahan dalam jumlah besar ke negara mereka meski hanya sementara waktu.