Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq bertemu secara langsung dengan penceramah asal India, Zakir Naik. Keduanya bertemu dalam sebuah jamuan makan malam di kediaman Syed di Petaling Jaya, Malaysia, pada Sabtu (24/8).
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Syed berpesan agar polemik mengenai pernyataan Zakir dihentikan.
"Tidak ada seorang pun dalam dunia ini yang bebas dari melakukan kesilapan (kesalahan). Dr Zakir Naik sudah minta maaf. Saya sendiri banyak kali lakukan kesilapan (kesalahan) dan kena (selalu) berlapang dada bila ditegur," kata Syed dikutip dari akun instagramnya, Minggu (25/8).
Syed meminta kepada seluruh masyarakat Malaysia untuk saling memaafkan terkait kejadian itu. Ia juga meminta agar masyarakat tidak perlu lagi saling menghina dan mencaci dalam menyikapi pernyataan Zakir.
"Let’s move on. The country needs healing," ucapnya.
Lebih lanjut, Syed mengatakan Malaysia merupakan negara yang memiliki ragam budaya dan keyakinan. Maka dari itu, ia meminta agar ke depan masyarakat Malaysia dapat terus menjaga persatuan dan kesatuan.
ADVERTISEMENT
"We believe in moderation over extremism. Kesatuan kita, adalah kekuatan kita. Setiap bangsa, ada sumbangannya yang tersendiri. Mereka merupakan rakyat Malaysia, sama seperti saya. Mari kita terus mengikat masa depan kita bersama," tutur Syed.
Sebelumnya, Syed menganggap Zakir melakukan ceramah provokatif dengan mengusik isu rasial. Bahkan Syed setuju dengan usulan tiga menteri Malaysia yakni Gobind Singh, M Kulasegaran dan Xavier Jayakumar yang meminta agar Zakir dideportasi dari Malaysia.
"Serangan kepada saudara kami warga Tionghoa dan India adalah serangan terhadap seluruh Malaysia. Konyol bila menyebut sesama warga Malaysia tamu," kata Syed.
"Demi Tuhan, mereka semua (warga Tionghoa dan India) adalah saudara saya," sambung dia.
Zakir Naik sudah tiga tahun terakhir tinggal di Malaysia. Belum lama ini, Zakir kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial yang dinilai bernada rasial terkait ucapannya yang menyebut warga Tionghoa sebagai tamu lama di Malaysia. Ketika itu Zakir meminta warga Tionghoa kembali ke negaranya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan sama, Zakir Naik juga menyebut warga Hindu di Asia Tenggara punya hak istimewa dibanding umat Islam di India.
Zakir kemudian menyampaikan permohonan maaf usai pernyataannya menimbulkan polemik. Ia menyatakan ucapannya dipelintir oleh penentangnya.
"Saya merasa harus meminta maaf kepada semua orang yang merasa sakit hati atas kesalahpahaman ini, saya tak ingin ada yang menyimpan perasaan buruk pada saya," kata Zakir seperti dikutip dari The Star, Selasa (20/8).
Zakir mengatakan, ia sama sekali tidak bermaksud menyampaikan pernyataan rasial. Apalagi sampai menimbulkan perselisihan antarmasyarakat di Malaysia.
"Saya tak ada keinginan untuk mengecewakan individu dan masyarakat. Itu bertentangan dengan prinsip dasar Islam dan saya ingin menyampaikan permintaan maaf tulus atas kesalahpahaman ini," sambung dia.
ADVERTISEMENT