news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Berulang Lagi, Ini Awal Mula Israel Kembali Serang Warga Palestina di Al-Aqsa

23 April 2022 5:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Foto: Ammar Awad/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Para pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Foto: Ammar Awad/REUTERS
ADVERTISEMENT
Warga Palestina tak merasakan kedamaian di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, saat momen Ramadhan. Mereka kembali diusik aparat pendudukan Israel bersenjata lengkap.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, sudah enam kali pasukan Zionis menyerang warga Palestina yang tak bersenjata di kompleks Masjid Al-Aqsa selama seminggu terakhir. Serangan antara lain terjadi pada Jumat, 15 April dan Jumat, 22 April.
Pada Jumat pekan lalu, insiden terjadi sejak Subuh hingga menjelang siang saat warga Palestina akan menggelar salat Jumat. Hari itu, bertepatan dengan Paskah yang dirayakan umat Yahudi dan Kristen. Alhasil, puluhan ribu orang dari ketiga agama berbondong-bondong ke Kota Tua Yerusalem.
Pasukan keamanan Israel bentrok dengan pengunjuk rasa Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Foto: Ammar Awad/REUTERS
Dalam serangan itu, 152 warga Palestina yang berada di Masjid Al-Aqsa terluka dan lebih dari 400 orang dibekuk polisi Israel. Sementara pada insiden 22 April, sebanyak 57 warga Palestina terluka.
Kompleks Al-Aqsa, yang terletak di atas dataran tinggi Kota Tua, dikenal oleh umat Islam sebagai al-Haram al-Sharif atau Tempat Suci. Masjid Al-Aqsa adalah situs suci ketiga umat Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Sementara bagi orang Yahudi mengenalnya sebagai Temple Mount. Kompleks ini adalah situs paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina.
Diberitakan Reuters, polisi Israel mengatakan, pihaknya melakukan intervensi pada Jumat (22/4), ketika ratusan orang melemparkan batu dan kembang api dan mendekati Tembok Barat, tempat ibadah orang Yahudi sedang berlangsung.
Lemparan batu itu sebagai bentuk protes atas rencana kirab bendera provokatif kelompok ultranasionalis Yahudi di Masjid Al-Aqsa maupun atas serangan-serangan Israel pada masyarakat Palestina di area lainnya. Penyebab ini yang juga melatarbelakangi insiden pada pekan lalu.
Para pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Foto: Ammar Awad/REUTERS
Mereka juga mengeklaim seorang polisi wanita terluka akibat lemparan batu dan sebuah pohon terbakar akibat kembang api. Pada pekan lalu, polisi Israel mengeklaim puluhan anggotanya terluka.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, saksi mata Reuters mengatakan, polisi Israel dengan pakaian antihuru-hara memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa setelah salat Subuh di pagi Ramadhan.
Polisi Israel menembakkan peluru karet dan granat kejut ke arah kerumunan massa, sementara massa membalasnya dengan melemparkan batu.
Direktur Masjid Al-Aqsa, Sheikh Omar Al-Kiswani, mengatakan, Polisi Israel juga menggunakan drone untuk menjatuhkan gas air mata.
Para pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Foto: Ammar Awad/REUTERS
Palestina menuduh Israel membatasi ibadah umat Islam di Al-Aqsa, sementara tidak terlalu membatasi pada kegiatan doa orang Yahudi di kompleks tersebut.
Video-video yang beredar menunjukkan pasukan Israel dengan kasar mengusir umat Islam yang beribadah di Masjid Al-Aqsa. Sebaliknya, mereka mengawal ketat umat Yahudi yang memasuki kawasan itu.
Namun Israel membantah hal tersebut dan menegaskan sudah menghentikan kunjungan orang Yahudi ke Kota Tua selama hari-hari terakhir Ramadhan, mulai Jumat (22/4).
ADVERTISEMENT
Masjid Al-Aqsa menurut perjanjian dan menurut sejarah di bawah kendali Keluarga KErajaan Yordania. Namun, Israel bersikeras mempertahankan kontrol keamanannya di sana.

Seruan Intervensi Atasi Konflik di Al-Aqsa

Sejak insiden Jumat (15/4), Palestina telah mendesak internasional melakukan intervensi dalam mengatasi konflik di Masjid Al-Aqsa akibat agresi Israel.
“Intervensi segera oleh komunitas internasional diperlukan untuk menghentikan agresi Israel terhadap masjid Al-Aqsa dan mencegah hal-hal di luar kendali,” jelas jubir Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, dikutip dari Reuters.
Para pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Foto: Ammar Awad/REUTERS
Kekerasan di Kompleks Masjid Al-Aqsa terjadi di tengah serangkaian serangan di wilayah Israel dan penggerebekan di Tepi Barat yang dimukimi Israel secara ilegal.
Lonjakan kekerasan selama Ramadhan ini juga telah menimbulkan kekhawatiran akan terulangnya konflik yang lebih luas seperti tahun lalu antara Israel dan kelompok Islam Hamas Palestina yang menguasai Jalur Gaza.
ADVERTISEMENT
"Menimbulkan kekhawatiran serius bahwa penggunaan kekuatan (kekerasan) meluas, tidak perlu dan tanpa pandang bulu," ujar seorang juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk HAM.
Sementara Hamas menegaskan akan berupaya mempertahankan Masjid Al-Aqsa dari agresi Israel dengan meningkatkan pertahanan di Jalur Gaza.
"Pejuang Hamas memiliki jari mereka di pelatuk senapan, dan kami akan mempertahankan masjid Al-Aqsa dengan sekuat tenaga," ujar pejabat Hamas, Mushir al-Masri, pada rapat umum di Gaza utara, baru-baru ini.