Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Berusia 15 Tahun, Kamila Putri Mahasiswa UGM Termuda
7 Agustus 2017 17:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB

ADVERTISEMENT
Sebanyak 8.000 lebih mahasiswa baru UGM telah memasuki kampus, Senin (7/8). Di antara mereka terdapat Kamila Putri Hanisa sebagai mahasiswa termuda UGM.
ADVERTISEMENT
Tak ayal Kamila Putri Hanisa menjadi sorotan saat upacara penerimaan mahasiswa baru UGM tahun akademik 2017/ 2018 di halaman Grha Sabha Pramana, Bulaksumur, Senin (7/8). Pembawa acara menyebut Kamila Putri adalah mahasiswa termuda UGM dalam usia 15 tahun 5 bulan.
"Seneng sih bisa diterima di Fakultas Geografi UGM. Kalau tidak akselerasi, mungkin saya masih duduk di kelas X SMA," ujar Kamila seperti dikutip dari situs UGM.ac.id.
Kamila mengaku tidak pernah menyangka akan mendapat status sebagai mahasiswa UGM termuda. Dia masuk kuliah berbarengan dengan kakaknya, Anissa Putri Afifa, yang diterima menjadi mahasiswa baru di STAN, Jakarta.
Menjadi mahasiswa termuda, menurutnya, tidak ada bedanya dengan mahasiswa baru lainnya. Bahkan, terasa biasa-biasa saja, semua itu karena ia menjalani jenjang pendidikan di tingkat SD, SMP dan SMA pada kelas akselerasi.
ADVERTISEMENT
"Dari SD sampai SMA itu, ikut kelas akselerasi atau kelas percepatan,” ujar dara kelahiran Sidoarjo, 26 Februari 2002 ini.
Kamila dulunya bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Minu Pucang, Sidoarjo, Jawa Timur; SMP Negeri 1 Sidoarjo; dan SMA Negeri 2 Sidoarjo, Jawa Timur.
Kuncinya Harus Selalu Belajar
Sukses belajar di kelas akselerasi, kata Kamila, tidak ada jurus khusus. Kuncinya bisa mengikuti dan harus selalu belajar.
Menurut Kamila, penting membangun semangat. Selain itu, untuk kelancaran belajar adalah dukungan dari orang tua.
"Itu sangat berpengaruh, apalagi kalau lagi down atau stres. Belajar di kelas-kelas akselerasi sangat padat banget," akunya.
Kamila pun mengaku tidak mudah untuk bisa terus berada di kelas akselerasi. Selain padat pelajaran, di kelas ini diterapkan capaian patokan nilai. Siswa-siswa yang tidak memenuhi capaian patokan nilai yang telah ditentukan maka bisa diturunkan dari kelas akselerasi.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, saat duduk di bangku SMA Negeri 2 Sidoarjo, tidak heran jika Kamila Putri sering terlihat pulang sore. Belum lagi, setelah itu ia harus menjalani les beberapa mata pelajaran.

"Misalkan ada beberapa mata pelajaran yang berada di bawah nilai 92, seperti matematika, fisika, kimia dan lain-lain. Meski begitu bapak ibu guru masih memberi toleransi dengan ujian ulang. Gimana-gimana, kelas akselerasi ini adalah pilihan saya," katanya.
Kamila diterima menjadi mahasiswa baru Departemen Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi UGM melalui jalur seleksi SBMPTN. Kamila menyenangi lingkungan alam sejak kecil.
Dinobatkan sebagai mahasiswa termuda UGM, Kamila yakin bisa beradaptasi dan tidak grogi. Kamila merasa terbiasa bergaul dengan banyak teman dengan usia di atasnya sejak dari SD.
ADVERTISEMENT
"Penginnya setelah lulus melanjutkan S2 ke luar negeri, langsung saja mudah-mudahan," harap remaja ini.