news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Berziarah Ke Masjid Pintu Seribu di Tangerang

2 Juni 2018 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Nurul Yaqin (Masjid Pintu 1000), Banten. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Nurul Yaqin (Masjid Pintu 1000), Banten. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sepintas, tak ada yang istimewa dari Masjid Agung Nurul Yaqin yang berlokasi di Jalan Kampung Bayur, Kelurahan Priuk Jaya, Kota Tangerang ini. Bahkan, kondisi masjid tampak tidak terawat.
ADVERTISEMENT
Terlihat dari luar, sejumlah bagian cat yang menghiasi dinding hilang. Sedangkan beberapa bangunan lainnya nampak mandek pembangunannya hingga ditumbuhi rumput liar.
Meski demikian, bila diperhatikan secara seksama, ada yang berbeda dari masjid ini. Sejumlah pintu nampak berada pada bangunan masjid. Bahkan, masjid ini konon mempunyai seribu pintu. Pada bagian depan masjid pun tercantum tulisan 'Masjid Pintu 1000'.
Masjid Nurul Yaqin (Masjid Pintu 1000), Banten. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Nurul Yaqin (Masjid Pintu 1000), Banten. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Meski belum diketahui pasti apakah jumlahnya 1000, namun ada makna di balik banyaknya pintu di sana. Banyaknya pintu tersebut menggambarkan banyaknya jalan berbeda yang ditempuh oleh setiap orang dalam kehidupan ini. Namun demikian, pintu-pintu itu mengarah pada satu tujuan, yakni akhirat.
Masjid ini merupakan suatu kompleks besar yang sebagian di antaranya terdapat lorong serta pintu. Selain ruangan untuk salat, terdapat pula makam pendiri masjid ini.
ADVERTISEMENT
Masjid berlantai 5 ini dibangun pada tahun 1978 oleh seorang ulama keturunan arab bernama Syekh Syekh Ami Al Faqir Mahdi Hasan Al Muqaddam, yang akrab dipanggil masyarakat sebagai Al-Faqir.
"Saya (pernah kerjain pembangunan masjid) berdua sama Kiai. Ini ngebangun tahun 1978 mulai bekerja bulan Safar hari Rabu," kenang warga sekitar sekaligus marbot masjid, Jumad (98) di lokasi, Sabtu (2/6).
Jumad (98) penjaga Masjid Pintu 1000. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jumad (98) penjaga Masjid Pintu 1000. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
kumparan mendatangi masjid ini ketika masuk waktu untuk ibadah salat ashar, Sabtu (2/6). Untuk menuju ruangan salat, kumparan perlu menulusuri lorong dan masuk ke sejumlah pintu.
Masjid Nurul Yaqin (Masjid Pintu 1000), Banten. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Nurul Yaqin (Masjid Pintu 1000), Banten. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Ruang salat untuk perempuan terbilang cukup kecil, berukuran sekitar 2x5 meter saja. Sementara, ruang salat laki-laki lebih menjorok ke dalam dan luas, serta bertepatan di samping makam Al Faqir.
Masjid Nurul Yaqin (Masjid Pintu 1000), Banten. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Nurul Yaqin (Masjid Pintu 1000), Banten. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Nampak pada dinding pembatas tempat salat laki-laki dan makan Al Faqir, terpasang gambar ulama besar legendaris muslim dunia Syekh Abdul Qadir Jailani yang dikalungi tasbih besar berwarna kuning.
ADVERTISEMENT
"Adanya fotonya (Syekh Abdul Qadir Jailani) aja dan tasbih (langsung) dari Baghdad. Enggak tahu dari mana, tiba-tiba ada," kata Jumad.
Masjid Nurul Yaqin (Masjid Pintu 1000), Banten. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Nurul Yaqin (Masjid Pintu 1000), Banten. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Lantaran bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, Jumad mengatakan bahwa lokasi makam dan sejumlah ruangan masjid tidak boleh difoto. Namun, ia tak menjelaskan mengapa demikian.
Menurut Jumad, biasanya hanya lantai 1 saja yang digunakan untuk beribadah seperti salat dan juga kegiatan majelis taklim. Pada hari raya, barulah lantai 2 hingga 3 dibuka untuk menampung jemaah yang biasanya semakin banyak berdatangan. Masjid pun pernah digunakan sebagai madrasah serta pesantren.
Masjid Nurul Yaqin (Masjid Pintu 1000), Banten. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Nurul Yaqin (Masjid Pintu 1000), Banten. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Jumad mengungkapkan, perawatan masjid biasanya berasal dari dana swadaya masyarakat. "Banyak, semua (masyarakat) juga ngerawat, dapat sumbangan dari Palembang yang paling besar," terangnya.
ADVERTISEMENT
Ia pun menyebut banyak jemaah yang biasanya berziarah ke masjid ini. Tidak hanya dari luar kota, jemaah yang ziarah juga pernah ada yang berasal dari luar negeri.
"Dari Malaysia, dari Prancis dari Palembang, Pekanbaru banyak deh," pungkasnya.
Masjid Nurul Yaqin (Masjid Pintu 1000), Banten. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Nurul Yaqin (Masjid Pintu 1000), Banten. (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)