Betapa Parahnya Sampah di Sungai Citarum

12 Juni 2024 17:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas saat membersihkan tumpukan sampah yang ada di Sungai Citarum.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Petugas saat membersihkan tumpukan sampah yang ada di Sungai Citarum. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sungai Citarum di Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kembali menjadi sorotan utama akibat tumpukan sampah yang luar biasa banyak, di bawah Jembatan Callender Hamilton atau Babakan Sapan (BBS).
ADVERTISEMENT
Sampah yang mencapai 100 hingga 200 ton ini memicu polemik antara berbagai pihak terkait penyebab dan penanganannya.
Menurut Fajar Panji Rahayu (32), warga Desa Pangauban, tumpukan sampah sering terjadi setelah hujan, dengan volume yang semakin besar.
"Kalau sesudah hujan, sampah suka berkumpul di perairan ini. Sampah ini kiriman dari daerah lain," ungkapnya pada Rabu (12/6/2024).

Pernah Juga Ada Mayat

Selain sampah plastik dan kayu, Fajar mengaku sering menemukan mayat manusia terbawa arus saat banjir.
"Beragam sampahnya, bahkan suka ada mayat manusia," tambahnya.

Pemda Saling Menyalahkan

Pemerintah daerah pun sempat saling menyalahkan akibat meluapnya sampah di sungai itu, terutama daerah lainnya yang dinilai menjadi penyumbang sampah di perairan tersebut.
Banjir kiriman sampah dari daerah hulu memang kerap terjadi di wilayah perairan Citarum Batujajar. Namun, kondisi kali ini cukup parah dibanding hari-hari biasanya, lantaran volume sampah kiriman sangat besar sehingga menghambat mobilitas perahu serta kegiatan nelayan mencari ikan.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar, meninjau langsung lokasi pada Rabu (12/6/2024) untuk melihat kondisi tersebut.

2 Penyebab

Bey mengidentifikasi dua penyebab utama penumpukan sampah, yakni sedimentasi dan perilaku buruk masyarakat dalam membuang sampah sembarangan.
“Sedimentasi menjadi penyebab tertahannya tumpukan sampah di Sungai Citarum wilayah Bandung Barat. Sampah ini merupakan kiriman dari wilayah hulu seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi yang terbawa banjir saat hujan deras,” kata Bey di lokasi.
Bey juga menekankan pentingnya kedisiplinan masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya. Masing-masing kabupaten/kota sudah memiliki aturan yang berisi sanksi bagi siapa pun yang membuang sampah sembarangan.
"Aturan ini perlu didukung dengan kedisiplinan dan kesadaran warga. Kami mohon masyarakat jangan buang sampah sembarangan, buang pada tempatnya. Masyarakat sudah ada aturannya, tapi harus ada buktinya. Kalau seperti ini, bagaimana menindaknya," tegasnya.
ADVERTISEMENT

Hingga 200 Ton

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Prima Mayaningtyas, menjelaskan bahwa sampah yang tertahan di jembatan tersebut didominasi oleh plastik bekas bungkus makanan, yang membentang sepanjang 3 kilometer dengan lebar 60 meter.
"Kurang lebih kalau dihitung tonase mungkin sekitar 100 hingga 200 ton," ungkapnya.
Dalam upaya membersihkan sampah, DLH Jabar akan berkolaborasi dengan Satgas Citarum Harum dan relawan kebersihan dari Bening Saguling untuk melakukan gotong royong.
“Untuk mengangkat sampah sebesar itu dari badan sungai membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dengan tambahan alat berat dari Satgas Citarum Harum, IP Saguling, dan sektor lain, kami perkiraan bisa selesai dalam kurang dari sepekan,” tambah Prima.