Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
BG soal Oknum TNI Serang Warga Deli Serdang: Proses Hukum Akan Transparan
11 November 2024 17:55 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menkopolkam Budi Gunawan (BG) memastikan penanganan kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh 33 anggota TNI Yonarmed II Kilap Sumagan ke warga Deli Serdang, Sumut, berlangsung transparan. Publik perlu mengawal.
ADVERTISEMENT
"Nah proses hukum saat ini sedang berjalan. Ada beberapa oknum anggota Yonarmed yang diproses, begitu. Dan keterangan dari Pangdam Bukit Satu Barisan telah menjelaskan bahwa prosesnya akan digelar secara transparan sehingga publik bisa mengawal dan mengikuti perkembangan kasusnya," tuturnya kepada wartawan di kantor Kemenkopolhukam, Jakpus, Senin (11/11).
Lebih lanjut, eks ajudan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri ini, menjamin para pelaku yang terbukti bersalah nantinya akan menerima sanksi sesuai dengan ketentuan.
"Dan akan dijamin dan dipastikan bahwa para pelakunya yang terbukti bersalah akan ditindak dan diberi sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kira-kira seperti itu," tegasnya.
Panglima ungkap pemicu pengeroyokan TNI
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sendiri sebelumnya telah buka suara atas kasus itu. Dia menjelaskan duduk perkara penyerangan itu saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jaktim, Senin (11/11).
ADVERTISEMENT
"Jadi memang diawali oleh anak-anak muda kebut-kebutan pakai motor, ditegur sama anggota karena mengganggu-meresahkan masyarakat, mengganggu ketertiban di jalan raya juga," kata Agus kepada wartawan di lokasi.
Agus menegaskan, "Jadi anggota Kodam I menegur, (yang ditegur) tidak terima, terjadi adu mulut, dan kemudian maka terjadilah perkelahian massal."
Dia menyatakan tindakan pemicu itu ditengarai oleh geng motor yang mengganggu ketertiban di jalan.
"Sebenarnya kita sepakat, ya, geng-geng motor ya semacam itu harus ditertibkan karena meresahkan masyarakat, mengganggu jalan-jalan umum, paling banyaknya juga motornya bodong, saya waktu Pangdam itu kalau hari libur saya tarik, saya potong-potong, kebanyakan bodong. Ya semuanya sepakat itu harus kita tertibkan," ujar Agus.
Selain itu, menurut Agus, pemicu persoalan ini bukan 'masyarakat' tapi 'segelintir orang'.
ADVERTISEMENT
"Ya bukan masyarakat, segelintir orang yang kebut-kebutan. Saya rasa mungkin semua orang juga merasa jengah juga ya, bukan hanya TNI," ujar Agus.