news-card-video
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

BG soal Teddy Naik Pangkat: Telah Melalui Mekanisme yang Berlaku di TNI

13 Maret 2025 15:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pimpinan KPK bertemu Menkopolkam Budi Gunawan. Foto: Dok. Kemenko Polkam
zoom-in-whitePerbesar
Pimpinan KPK bertemu Menkopolkam Budi Gunawan. Foto: Dok. Kemenko Polkam
ADVERTISEMENT
Menko Polkam Budi Gunawan (BG) turut menanggapi kenaikan pangkat Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dari Mayor menjadi Letnan Kolonel (Letkol) yang menuai sorotan.
ADVERTISEMENT
BG mengatakan terkait kenaikan pangkat Teddy itu telah melalui mekanisme yang berlaku di TNI.
"Kenaikan pangkat sekretaris kabinet saudara Letnan Kolonel Inf Teddy Indra Wijaya ini telah melalui mekanisme yang berlaku di TNI tidak ada yang menyalahi," kata BG di Kemenko Polkam, Jakarta Pusat, Kamis (13/3).
Selain itu, kata BG, seperti yang disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, kenaikan pangkat Teddy merupakan bentuk penghargaan.
Presiden Prabowo Subianto menaiki mobil buggy bersama Sekertaris Kabinet Teddy Indra Wijaya saat Retreat Kepala Daerah di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025). Foto: Aditya Aji/AFP
"Kemudian kedua seperti yang disampaikan oleh kepala staf TNI angkatan darat Jenderal Maruli bahwa keputusan ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi dan kapasitas Seskab dalam menjalankan tugas kenegaraan serta merupakan kewenangan penuh Panglima TNI," ujarnya.
Sebelumya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, menilai tidak ada yang salah dengan kenaikan pangkat tersebut. Teddy dinilai mampu menjalankan tugasnya membantu Presiden.
ADVERTISEMENT
"Ada seseorang yang dianggap mampu membantu Presiden dan mengkoordinasikan tugasnya dengan baik, lalu diberi kenaikan pangkat. Apa masalahnya?" ujar Maruli.
Maruli memastikan TNI pasti bekerja secara profesional. Ia meminta agar keputusan itu tidak diintervensi.
"Ada orang yang pernah di Papua, temannya yang bertempur betul dan komplain pangkatnya enggak naik-naik. Saya pengin tahu siapa orangnya. Betul nggak dia (orang tersebut) benar-benar bertempur, atau pernah perang enggak dia?," kata Maruli.