BGN Minta Dana Tambahan Rp 100 T: Prabowo Butuh Percepatan Makan Bergizi Gratis

25 Januari 2025 15:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BGN Dadan Hindayana menjawab pertanyaan wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BGN Dadan Hindayana menjawab pertanyaan wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan alasannya mengusulkan anggaran tambahan sebesar Rp 100 triliun.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, anggaran tersebut diusulkan karena Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto meminta kepada BGN untuk segera mempercepat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh provinsi Indonesia.
“Pak Presiden menginginkan ada percepatan. Jadi Pak Presiden bertanya kepada Badan Gizi (Nasional), kalau dilakukan percepatan berapa dana yang dibutuhkan? Kami jawab Rp 100 triliun,” kata Dadan kepada wartawan, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1).
Dia menegaskan bahwa usulan tersebut terjadi karena Prabowo berharap MBG bisa menjangkau seluruh provinsi Indonesia pada September 2025. Saat ini, BGN telah memiliki dana sebesar Rp 300 triliun.
“Jadi bukan BGN yang mengajukan tambahan ya. Tapi karena Pak Presiden ingin melakukan percepatan, kemudian kalau mulai September berapa dana yang dibutuhkan? Kami jawab tambahan Rp 100 triliun. Ingat sekali lagi, Badan Gizi sudah punya Rp 71 triliun dan itu akan dilaksanakan,” tegas Akademisi IPB tersebut.
Siswa bersiap menyantap menu makan bergizi gratis perdana di SD Santo Michael Bilogae, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Senin (20/1/2025). Foto: Martinus Eguay/ANTARA FOTO
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani tengah mempertimbangkan penambahan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi Rp 100 triliun.
ADVERTISEMENT
“Ya nanti kita lihat, kan yang seperti disampaikan oleh pimpinan MBG, 200 titik akan menjadi 5.000 titik. Jumlah titik-titik pelayanannya akan meningkat dan pasti itu akan meningkatkan kompleksitas. Itu yang harus kita jaga," kata Sri Mulyani kepada wartawan di Kantor Kemenkeu, Jumat (24/1).
Dia juga menyoroti program Makan Bergizi Gratis yang merupakan instansi baru. Menurutnya, pemerintah menghadapi tugas yang besar dan kompleks dengan terbentuknya instansi baru ini.
“Ini juga tugas yang begitu besar dan rumit memang perlu dibantu oleh banyak pihak, dan kami semua lagi berusaha untuk memperkuatnya," imbuh dia.