news-card-video
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

BI akan Lebih Hati-hati Tetapkan Suku Bunga Acuan

16 Februari 2017 19:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia mengeluarkan desain mata uang terbaru  (Foto: Fanny Kusumawardhani)
zoom-in-whitePerbesar
Bank Indonesia mengeluarkan desain mata uang terbaru (Foto: Fanny Kusumawardhani)
Ruang pelonggaran moneter tahun ini tidak akan terlalu besar. Hal ini karena adanya ketidakpastian ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan kondisi geopolitik di Eropa yang akan memilih sejumlah pemimpin baru. Secara umum, BI masih akan berhati-hati untuk menetapkan suku bunga acuannya.
ADVERTISEMENT
Demikian dikatakan Gubernur BI Agus Martowardojo di kantornya, Gedung Thamrin, Jakarta, Kamis (16/2).
"Secara umum stand kami cautiously acommodative, kita belum bisa mengubah standnya, kalau ditanyakan apakah kita akan bisa melonggarkan lagi, kita melihat ruangnya tidak terlalu besar. Kita akan meyakinkan pengendalian inflasi terutama risiko adiministered price bisa kita jaga," kata dia.
Sementara itu, Agus menyebutkan, proyeksi pertumbuhan kredit tahun ini akan dipatok di kisaran 10-12 persen. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) pertumbuhannya diprediksi 9-11 persen.
BI mencatat, pertumbuhan kredit Desember 2016 tercatat sebesar 7,9 persen, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 10,5 persen. DPK sendiri pada Desember 2016 tercatat 9,6 persen, lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 7,3 persen yang didorong dana repatriasi tax amnesty yang tinggi di akhir 2016.
ADVERTISEMENT
"Hal ini karena masih rendahnya permintaan kredit sejalan dengan konsolidasi yang dilakukan oleh korporasi dan masih lambatnya pertumbuhan ekonomi dunia. Ke depan, sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan dampak pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial sebelumnya, pertumbuhan kredit dan DPK diperkirakan lebih baik tahun ini," tuturnya.