BI Gandeng Pesantren untuk Dongkrak Ekonomi Syariah

6 November 2017 8:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Indonesia (Foto: ROMEO GACAD / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Indonesia (Foto: ROMEO GACAD / AFP)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak ekonomi syariah agar bisa mendominasi perekonomian nasional. Salah satunya dengan program mengembangkan kemandirian ekonomi pesantren.
ADVERTISEMENT
Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren merupakan program pemerintah yang mendukung kegiatan kewirausahaan pesantren dengan memperhatikan potensi daerah setempat.
“Di sini Bank Indonesia bersama Kementerian Agama dan dibantu lembaga lain memberi bantuan teknis dan melakukan supervisi dalam menjalankan program ini,” kata Perry kepada kumparan (kumparan.com), Senin (6/11).
Dia mencontohkan di pesantren Al Ishlah Tajug dan pesantren Al Mu’minien Bandung, dibantu pemerintah dalam membuat lahan pertanian terpadu mulai dari bantuan bibit, hingga mentoring penanaman komoditas pertanian.
“Juga ada program daur ulang sampah di pesantren yang sekarang ini dijalankan 5 pesantren. Di program itu, pesantren didorong memiliki instalasi pengolahan sampah, in land clearing, dan mesin cacah sampah,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Perry menambahkan, program ini telah diikuti oleh 57 pesantren se-Indonesia. Rinciannya 18 pesantren di Sumatera, 22 pesantren di Jawa, serta 17 pesantren yang tersebar di Kalimantan dan di provinsi timur Indonesia lainnya.
Project pengembangan pesantren ini dimulai tahun ini, dan sesuai roadmap akan dikembangkan hingga 2024,” ujarnya.
Menurut Perry di 2017 hingga 2019, BI menyusun standarisasi laporan pesantren, melakukan replikasi business line pesantren, dam pengembangan virtual market. Sedang di 2019 hingga 2024, program tindaklanjutnya baru dikerjakan.
“Mulai dari implementasi dari apa yang disusun, menjalankan program replikasi secara masif, pembentukan center of excellence dari program ini, hingga pengembangan holding,” tutupnya.