Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
BI Klaim Peredaran Uang Palsu Tahun Ini Turun Drastis
18 Oktober 2017 15:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mengklaim rasio peredaran uang palsu hingga September 2017 hanya 5 lembar uang palsu dari 1 juta uang yang beredar. Jumlah tersebut turun drastis dibandingkan tahun lalu yang memiliki rasio 100 uang palsu dari 1 juta uang yang beredar.
ADVERTISEMENT
Direktur Departemen Pengelolaan Keuangan BI, Luctor Tapiheru, mengatakan rasio peredaran uang palsu di Indonesia saat ini salah satu yang terbaik di Asia Tenggara. Tahun ini, rasio peredaran uang palsu yang ada jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Bahkan jika dibandingkan dengan negara yang rasio peredaran uang palsunya selalu baik, Thailand, kita menang. Di Thailand rasio peredaran uang palsunya 6-7 lembar dari 1 juta uang yang beredar,” kata Luctor di Bareskrim Polri Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (18/10).
Dia mengungkapkan, pada 2015 rasio peredaran uang palsu bahkan mencapai 200 lembar dari 1 juta uang yang beredar.
“Penurunan ini drastis karena kami melakukan tindakan preventif dengan edukasi dan sosialisasi, serta tindakan tegas dari kepolisian,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan Bank Indonesia, uang palsu yang paling banyak beredar di masyarakat yakni rupiah pecahan 100 ribu dan 50 ribu. Rinciannya yaitu sebesar 40% pecahan 100 ribu, dan 40% pecahan 50 ribu.
“Sisanya pecahan-pecahan kecil lainnya. Alasannya, ya para pembuat uang palsu itu ingin banyak untung, makanya pecahan terbesar yang dipalsukan,” kata Luctor.
Reporter: Resya Firmansyah