Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Bibit Siklon Tropis di Samudra Hindia, Warga Aceh Diminta Siaga Banjir-Longsor
21 Desember 2021 10:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) meminta masyarakat untuk mewaspadai cuaca buruk, sehubungan dengan terdapatnya bibit siklon tropis 94B di Samudra Hindia sebelah barat Aceh.
ADVERTISEMENT
Kepala BPBA Ilyas mengatakan, bibit siklon tropis 94B berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir, dan angin kencang, serta dapat menyebabkan bencana banjir dan longsor.
Ilyas menyebut imbauan itu dikeluarkan berdasarkan informasi siaga bencana hidrometeorologi yang dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh kepada Gubernur Aceh pada 19 Desember.
“Informasi siaga bencana itu berlaku selama tiga hari yakni mulai 20, 21, dan 22 Desember 2021,” kata Ilyas di Banda Aceh, Selasa (21/12).
Menurut Ilyas, dari informasi BMKG berdasarkan pantauan AoM TCWC (Tropical Cyclone Warning Centre) Jakarta, terdapat potensi daerah tekanan rendah atau bibit siklon tropis 94B di Samudra Hindia sebelah barat Aceh atau sekitar 2.9LU 92.0BT, dengan kecepatan angin di pusatnya mencapai 25 Knots dan tekanan udara 1007 MB, dan diperkirakan bergerak ke arah timur laut.
ADVERTISEMENT
“Kondisi itu berpotensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah. Bibit siklon 94B ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di pesisir barat hingga selatan Aceh,” ujarnya.
Ilyas merincikan, wilayah yang dimaksud meliputi Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie Jaya, Pidie, Sabang, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Simeulue.
“Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di sepanjang daerah konvergensi tersebut,” pungkasnya.