Bicara di G20, Menlu Retno Singgung Ada Standar Ganda soal Konflik Palestina

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi , menyinggung soal adanya standar ganda dari sebagian negara dalam menyikapi isu kemanusiaan di Palestina .
Retno mendesak agar ketidakadilan itu harus segera diakhiri.
Hal ini disampaikan Retno pada Kamis (2/3), saat berbicara dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 (Foreign Ministers Meeting/FMM) di Kota New Delhi, India.
Retno memaparkan dua isu penting yang saat ini pun menjadi tantangan global —masalah kemanusiaan di beberapa negara.
Mengutip dari siaran pers yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri RI, terkait masalah kemanusiaan Retno menegaskan bahwa perang dan konflik selalu membawa kesengsaraan bagi umat manusia.
Contohnya, seperti konflik politik di Myanmar, Afghanistan, Palestina, hingga Ukraina. Namun, tampaknya perhatian dunia kerap teralihkan kepada konflik-konflik yang baru, dibandingkan berusaha menangani konflik yang telah ada sebelumnya.

“Pada saat pembukaan Pertemuan Dewan HAM di Jenewa beberapa hari lalu, tidak ada satu pun pembicara menyinggung masalah Palestina,” kata Retno.
Retno menyayangkan hal itu, lantaran konflik antara Palestina dan Israel sudah berlangsung selama bertahun-tahun — tetapi minim dukungan internasional yang mendorong agar konflik ini segera berakhir.
Pernyataan Retno merupakan salah satu bentuk ketegasan Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Sebelumnya, saat berpidato di Sidang Majelis Umum PBB ke-77 di New York, Amerika Serikat, pada September 2022 lalu diplomat top ini sempat menyerukan hal serupa.
“Sampai Palestina menjadi negara merdeka, Indonesia akan terus bersama saudara-saudara Palestina,” tegas Retno.