Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bicara Politik Luar Negeri RI, Prabowo Sindir Standar Ganda Barat
13 November 2023 20:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Bacapres dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, menyindir standar ganda yang diberlakukan negara Barat saat menyikapi konflik di negara-negara tertentu.
ADVERTISEMENT
Perilaku Barat ini, kata Prabowo, bertolakbelakang dengan nilai-nilai kepemimpinan moral yang 'diajarkan' Barat kepada negara-negara di dunia sejak ratusan tahun lalu.
Komentar tersebut disampaikan Prabowo dalam acara Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri yang diselenggarakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta Pusat, Senin (13/11).
Prabowo mengungkapkan, topik mengenai standar ganda Barat acap kali terselip dalam obrolan sesama pemimpin negara berkembang — sehingga sudah menjadi rahasia publik.
"Saya akan berterus terang kepada Anda, Anda tahu pembicaraan di antara para pemimpin Selatan, di antara kita? Mereka mengatakan bahwa Barat memiliki standar ganda," kata Prabowo dalam bahasa Inggris di hadapan para duta besar dari sekitar 80 negara mitra Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju ini menambahkan standar ganda yang diberlakukan Barat tidak sesuai dengan apa yang diajarkannya dulu.
"Barat mengajarkan kita demokrasi, Barat mengajarkan kita hak asasi manusia, tetapi Barat memiliki standar yang berbeda," kata Prabowo.
Sehubungan dengan praktik standar ganda yang semakin meluas ini, Prabowo mengungkapkan ketakutannya — hilangnya kepemimpinan moral di kalangan negara Barat.
"Saya mengatakan ini sebagai seorang teman — saya khawatir Barat akan kehilangan kepemimpinan moral. Saya bukan seorang politikus sejati, Anda tahu itu, itulah mengapa saya berbicara seperti ini," tandasnya, diiringi tawa audiens.
Namun, Prabowo tidak menyebutkan secara rinci negara mana yang dia singgung. Seraya menegaskan filosofinya yang tidak ingin punya musuh, Prabowo menggarisbawahi kritik tersebut didasarkan pada posisinya sebagai seorang teman.
ADVERTISEMENT
"Jadi sebagai seorang teman, saya mengatakan bahwa harap berhati-hati — Anda akan tetap kuat, tetap kaya, tetapi ada pergeseran di dunia. Saya tidak akan menjelaskannya secara rinci karena seribu teman terlalu sedikit dan satu musuh terlalu banyak," tutup dia.