Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden menang besar pada Super Tuesday, meninggalkan rival terdekatnya Bernie Sanders. Sementara itu, Michael Bloomberg menelan pil pahit kekalahan, memutuskan mundur dari kancah perebutan kursi calon presiden Partai Demokrat untuk pemilu AS 2020 .
ADVERTISEMENT
Seperti diberitakan Reuters, Rabu (4/3) waktu setempat, Biden diproyeksi menang di 10 dari 14 negara bagian yang menggelar pemilihan capres Demokrat pada Selasa (3/3) atau yang dikenal dengan Super Tuesday. Menyusul di posisi kedua adalah Sanders yang pada pemilihan sebelumnya selalu unggul dari Biden.
Menurut lembaga riset Edison Research, Biden menang di salah satu negara bagian kunci, yakni Texas. Namun Sanders merebut kemenangan di California.
Bloomberg yang tertinggal jauh memutuskan mundur, padahal telah habis jutaan dolar AS dari koceknya sendiri untuk kampanye. Konglomerat media sekaligus mantan wali kota New York ini kemudian menyatakan mendukung Biden.
Dia mengaku memilih Biden karena politikus 77 tahun itu adalah yang terbaik untuk melawan Donald Trump pada pemilu akhir tahun ini. "Saya berharap kalian bergabung dengan saya untuk menjadikan dia presiden berikutnya," kata Biden kepada pendukungnya.
ADVERTISEMENT
Biden mengaku tersanjung mendapatkan dukungan dari Bloomberg. Dia mengucapkan terima kasih atas dukungan Bloomberg dan berbagai kerja kerasnya dalam mewujudkan keamanan AS dari senjata api hingga perubahan iklim.
"Ini soal mengalahkan Donald Trump, dan dengan bantuanmu, kita akan berhasil," kata Biden.
Sanders, 78, menafikan dukungan dari Bloomberg untuk Biden. Dia mengatakan, dukungan dari bos media seperti Bloomberg adalah "racun".
Pemilihan primer dan kaukus yang diselenggarakan di AS akan menentukan menentukan jumlah delegasi pendukung capres untuk dikirim pada konvensi Partai Demokrat Juli mendatang.
Dalam konvensi, simpatisan Partai akan mendukung capres mereka, suara terbanyak akan maju melawan Donald Trump.