Biden Perketat Akses Terhadap Informasi Sensitif usai Dokumen Rahasia AS Bocor

15 April 2023 2:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina di Royal Warsaw Castle Gardens di Warsawa, Polandia pada Selasa (21/2/2023). Foto: Aleksandra Szmigiel/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina di Royal Warsaw Castle Gardens di Warsawa, Polandia pada Selasa (21/2/2023). Foto: Aleksandra Szmigiel/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden AS Joe Biden menyerukan peningkatan keamanan yang lebih baik di sektor intelijen. Hal tersebut ia sampaikan usai bocornya dokumen rahasia dan sangat rahasia AS.
ADVERTISEMENT
"Saya telah mengarahkan militer dan intelijen kami untuk mengambil langkah-langkah untuk lebih mengamankan dan membatasi distribusi informasi sensitif, dan tim keamanan nasional kami berkoordinasi erat dengan mitra dan sekutu kami," kata Biden dalam pernyataan di Gedung Putih, Jumat (14/4), dikutip dari AFP.
Dokumen yang bocor tersebut memuat berbagai macam informasi termasuk operasi perang Ukraina, keterlibatan agen Mossad menentang PM Israel Benjamin Netanyahu sampai tindakan mata-mata AS di negara sekutunya.
Belakangan pembocor dokumen rahasia dan sangat rahasia itu ditangkap. Dia adalah seorang pria berusia 21 tahun, Jack Douglas Teixeira. Dia ditangkap FBI pada Kamis (13/4) atas dugaan keterlibatan kasus kebocoran dokumen tersebut.
Teixeira ditangkap agen FBI di rumahnya di Dighton, Negara Bagian Massachusetts sekitar 80 kilometer sebelah selatan Boston.
ADVERTISEMENT
Dalam catatan dinasnya, Teixeira berpangkat sebagai 1st Airman di Pangkalan Udara Nasional Otis di Massachusetts. Dia bergabung dengan Garda Nasional Udara AS pada 2019 dan ditugaskan sebagai IT spesialis.
Jaksa Agung AS Merrick Garlad menyebut, Teixeira sebelum ditangkap sudah masuk daftar pencarian.
"Dia diburu karena terkait dengan investigasi mengenai dugaan penghapusan, penyimpanan, dan transmisi informasi rahasia keamanan nasional," kata Garland seperti dikutip dari Reuters.
Saat ditangkap Teixeira sama sekali tidak melawan.