Biden Telepon Netanyahu: AS Siap Bela Israel dari Semua Ancaman Iran

2 Agustus 2024 10:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kunjungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu diterima Presiden AS, Joe Biden di Gedung Putih, Kamis (25/7) Foto: Elizabeth Frantz/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu diterima Presiden AS, Joe Biden di Gedung Putih, Kamis (25/7) Foto: Elizabeth Frantz/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa Washington berkomitmen untuk membela keamanan Israel dari semua ancaman dari Iran. Hal itu disampaikan Gedung Putih pada Kamis (1/8), setelah pembunuhan seorang pemimpin Hamas di Teheran.
ADVERTISEMENT
Biden juga menekankan negaranya sedang melakukan berbagai upaya untuk meredakan ketegangan yang lebih luas di kawasan tersebut.
Panggilan telepon antara kedua pemimpin itu juga dilakukan setelah Israel mengumumkan telah menghabisi komandan militer Hizbullah Fuad Shukr di Beirut.
Pemerintah Netanyahu belum berkomentar soal pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7). Namun Hamas bersikukuh menuduh Israel sebagai dalang di balik serangan itu.
Biden juga menegaskan kembali komitmennya terhadap keamanan Israel terhadap semua ancaman dari Iran, termasuk kelompok teroris proksinya Hamas, Hizbullah, dan Huthi.
"Presiden membahas upaya untuk mendukung pertahanan Israel terhadap ancaman, termasuk terhadap rudal balistik dan pesawat tanpa awak, termasuk penempatan militer defensif AS yang baru," kata Gedung Putih membacakan isi panggilan tersebut, seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Hamas, Hizbullah, dan pemberontak Huthi Yaman merupakan tiga kelompok penerima dukungan dari Iran.
Israel mengatakan pembunuhan Shukr merupakan respons terhadap tembakan roket mematikan dari kelompok Lebanon pekan lalu di Dataran Tinggi Golan.
Di Lebanon selatan, Hizbullah dan Israel masih berjibaku saling tembak hampir setiap hari sejak perang Gaza dimulai.