Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Bikin Mukernas, PPP Kubu Djan Ingin Islah dengan Kubu Romy
12 November 2018 13:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
PPP hasil muktamar Jakarta, kubu Djan Faridz, akan menggelar mukernas III pada 15-16 November 2018. Tema Mukernas yakni 'Revitalisasi Marwah Partai Warisan Ulama untuk Bangsa.'
ADVERTISEMENT
Sekjen PPP Sudarto mengatakan, dalam Mukernas itu pihaknya turut mengundang PPP kubu Romahurmuziy untuk hadir. Sudarto menyebut, tak menutup kemungkinan dua belah pihak akan membahas opsi islah antara dua kubu PPP.
"Saya kira upaya rekonsiliasi ini selalu kita lakukan. Dalam Mukernas ini pun sangat memungkinkan upaya rekonsiliasi ini, karena memang tujuan kita Mukernas ini adalah untuk menjaga marwah PPP supaya lolos presidential threshold," kata Sudarto di Kantor PPP, Jalan Talang, Jakarta Senin (12/11).
Sudarto menjelaskan, sikap ini diambil agar PPP hasil muktamar Jakarta bisa ikut berpartisipasi dalam Pilpres 2019. Secara administratif, pihaknya selama ini memang tak dilibatkan dalam penetapan capres cawapres untuk Pilpres 2019.
"Dari sisi itu secara administrasi kita tak bisa ikut pemilu, yang ikut pemilu adalah pihak kubu Romahurmuziy. Nah kalau kita bisa duduk bersama, bicarakan bersama, mukernas ini akan terjadi rekonsiliasi sekalipun," jelas Sudarto lagi.
"Kita sebagai elite partai tak boleh ada egoisme di pemilu 2019 yang sangat kompetitif ini," katanya.
ADVERTISEMENT
Jika berhasil islah, Sudarto mengatakan pihaknya punya kemungkinan mendukung langkah PPP kubu Romahurmuziy mendukung Jokowi-Ma'ruf. Namun, ia belum mau bicara banyak soal arah dukungan pihaknya, sebab hal tersebut akan disampaikan dalam Mukernas berdasarkan hasil musyawarah para kader.
"Tentu arahnya seperti itu. Kalau rekonsiliasi secara total dan bermartabat, kita mungkin tak beda dengan yang sudah ada. Tetapi kalau ada egoisme elite politik dari PPP yang akan berjalan sendiri dengan mengabaikan potensi PPP lain, mungkin juga akan terjadi keputusan yang berbeda," jelasnya.
"Itu saya katakan opsi tiga-tiganya (mendukung, tidak mendukung, tak menyatakan sikap) tergantung forum Mukernas dan forum politk yang kita bangun baik dengan calon maupun Romahurmuziy," ujarnya.
Mukernas juga akan membahas pengunduran diri Djan Faridz. Sudarto mengatakan, pihaknya sudah menerima pengunduran diri tersebut dan akan mengukuhkan Humphrey Djemat dari posisi Plt Ketua Umum menjadi Ketum PPP hasil muktamar Jakarta yang baru.
ADVERTISEMENT
"Setelah Djan mengundurkan diri, kami DPP menyelenggarakan pleno dan menerima pengunduran diri. (Lalu setelah itu) kita angkat Plt Humphrey," ungkapnya.
"Dalam AD/ART, pelaksana tugas bisa dikukuhkan menjadi ketum yang menghabiskan masa periode (ketum) yang ada (sebelumnya yang ditetapkan) dalam munas. Kita akan tetapkan Humphrey jadi Ketum PPP, di Mukernas akan dikukuhkan," pungkasnya.