Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bila Pengusutan Kasus Kematian Mahira Mandek, Mahasiswa USU Demo Lagi
13 Juni 2023 15:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemerintahan Mahasiswa Universitas Sumatera atau PEMA USU menyatakan bakal melakukan aksi demo lagi. Demo tersebut terkait tewasnya mahasiswi USU, Mahira Dinabila, yang nilai tak wajar.
ADVERTISEMENT
“Aksi adalah bentuk ekspresi kekecewaan yang kita rasakan bersama. Jika aksi adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penanganan kasus Mahira, maka, kami tidak keberatan untuk turun lagi dan lagi,” kata Presiden Mahasiswa USU, Dimas Aditya Sailendra, kepada kumparan pada Selasa (13/6).
Meski begitu, Dimas tak menjelaskan secara rinci soal rencana aksi demonya. Tapi, Dimas memastikan, pihaknya akan membawa massa yang lebih banyak jika kematian Mahira tak kunjung terungkap.
“Sampai saat ini, pihak kepolisian tidak mampu memberikan kepastian. Tentu kita akan menentukan langkah selanjutnya,” sambungnya.
Tunggu hasil autopsi
Di sisi lain, pihak kepolisian mengaku telah bekerja secara maksimal untuk mengungkap penyebab tewasnya Mahira. Hanya saja, pihaknya harus menunggu hasil autopsi untuk bisa menyimpulkan penyebab kematian Mahira Dinabila.
ADVERTISEMENT
“Pemeriksaan kan banyak yang mau kita lengkapi, bisa dikatakan sudah 80 persen rampung, ya pemeriksaan saksi. Jadi ya, kalo untuk keluar hasil autopsi, ya nanti jelas,” kata Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago kepada kumparan pada Selasa (13/6).
“Kita kan tunggu hasil autopsi dulu, itu ditangani oleh RS Bhayangkara, RS USU dan Bid Labfor Polda Sumut,” sambungnya.
Tuntutan PEMA USU
Mahasiswa USU sebelumnya melakukan aksi demo di depan Polda Sumut terkait tewasnya Mahira pada Jumat (9/6).
Mereka punya 3 tuntutan, begini isinya:
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, jasad Mahira ditemukan di rumahnya di kawasan Komplek Rivera, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan pada 3 Mei lalu. Ia diduga tewas satu seminggu sebelumnya.
Saat ditemukan, kondisi jasad Mahira cukup memprihatinkan. Wajahnya sudah menjadi tengkorak, rambutnya terbakar, tapi tubuhnya utuh.