Bima Arya Klaim Ganjil-Genap Efektif Kurangi Mobilitas dan Turunkan COVID-19

16 Februari 2021 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau hari terakhir penerapan ganjil genap di Gerbang Tol Exit Baranangsiang, Minggu (14/2). Foto:  Pemkot Bogor
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau hari terakhir penerapan ganjil genap di Gerbang Tol Exit Baranangsiang, Minggu (14/2). Foto: Pemkot Bogor
ADVERTISEMENT
Wali Kota Bogor Bima Arya mengeklaim kebijakan ganjil-genap (gage) saat akhir pekan di wilayahnya berpengaruh signifikan menekan mobilitas warga.
ADVERTISEMENT
Bahkan tak hanya di Kota Bogor, menurutnya, mobilitas warga di wilayah lain di sekitar Kota Bogor juga berkurang.
Hal ini senada dengan yang dikatakan Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria beberapa waktu lalu. Riza sempat mengapresiasi kebijakan ganjil-genap di Kota Bogor karena berdampak pada berkurangnya mobilitas warga DKI saat long weekend Imlek.
"Karena ternyata ganjil-genap ini efeknya bukan saja di Bogor tetapi orang Jakarta juga memutuskan untuk tidak jalan-jalan. Yang tadinya mau ke Bogor jadi tetap di rumah, ini kan mengurangi lonjakan kasus positif di Jakarta. Jadi kebijakan berdampak ke wilayah-wilayah lain," urai Bima Arya di Gedung Satgas COVID-19 Kota Bogor, Selasa (16/2).
Bima Arya tinjau ganjil genap di Pos Jaga Exit Toll Jagorawi. Foto: Dok. Istimewa
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, sebagai wilayah perlintasan, kebijakan ganjil-genap di Kota Bogor tentu berpengaruh pada kota-kota di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
"Bogor perlintasan, ya. Kalau Bogor ganjil-genap orang tidak bisa melintas, sehingga mungkin bagi wilayah di seputaran Bogor apakah itu Depok, Jakarta, Sukabumi, dan sebagainya pasti ada pengaruhnya," ujar Susatyo.
Tak hanya itu, tujuan penerapan ganjil-genap, yakni untuk mencegah kerumunan sehingga diharapkan berdampak pada berkurangnya kasus COVID-19, juga dinilai cukup efektif.
Menurut Bima, kasus positif COVID-19 di Kota Bogor berkurang cukup signifikan, meski kota ini menjadi satu-satunya zona merah COVID-19 di Jawa Barat.
"PPKM Mikro dan ganjil-genap menunjukkan tingkat efektivitas yang sangat tinggi. Data arus masuk kendaraan ke Kota Bogor dan kerumunan yang sangat berkurang di Kota Bogor dan yang paling penting adalah tren jumlah positif COVID yang menurun sangat signifikan," urai Bima.
Suasana penerapan ganjil genap di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (7/2). Foto: Dok. Istimewa
Politisi PAN ini menyebut, pada Sabtu (6/2) angka positif COVID-19 di wilayahnya sebanyak 187 kasus. Lalu pada Senin (15/2) jumlah kasus positif berkurang jadi 105.
ADVERTISEMENT
"Jadi ini penurunan yang sangat signifikan sepanjang masa pandemi di Kota Bogor," ujar Bima.
Bima menyebut, bed occupancy ratio (BOR) yang sebelumnya mencapai 82 persen, kini menjadi 49 persen. Angka ini di bawah standar WHO yang menyebut BOR yang ideal maksimal 50 persen.