Bima Arya Minta Siswa SMA Bogor Lapor ke IG-nya Jika Ada Pelanggaran

25 September 2017 13:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bima Arya di SMAN 7 Bogor (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bima Arya di SMAN 7 Bogor (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wali Kota Bogor Bima Arya meminta seluruh siswa SMA di kota itu untuk melaporkan langsung melalui Instagram miliknya jika menemukan pelanggaran. Seruan ini disampaikan Bima menyusul ramainya kasus kematian siswa Bogor akibat perkelahian.
ADVERTISEMENT
Berbicara kepada para siswa di SMAN 7, Bogor, Bima meminta agar mereka lebih peduli dengan lingkungan sekitar. Bila mereka menemukan pelanggaran untuk segera melapor ke Bima lewat media sosial miliknya: @Bimaaryasugiarto.
"Kalian yang punya akun Instagram (IG) siapa aja? Ada yg follow IG saya? Kalau ada apa-apa kalian lapor saja ke saya," kata Bima.
Sebelum menyambangi SMAN 7, Bima mengunjungi SMA Budi Mulia terkait kasus kematian Hilarius Christian Event Raharjo akibat tradisi 'bom-boman' atau duel gladiator. Kedua siswa di SMA itu terlibat dalam kematian Hilarius.
Dalam nasihatnya kepada para siswa, Bima mengatakan perkelahian yang menewaskan Hilarius sangat biadab karena mengadu orang hingga hilang nyawa.
"Kalau ada di antara yang mati sia-sia saya tidak rela," ujar Bima di hadapan para siswa SMAN 7.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Bogor Bima Arya menerima arahan. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Bogor Bima Arya menerima arahan. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Nasihat yang disampaikan tidak lama hanya sekitar 10 menit, namun para siswa SMAN 7 dengan serius mendengarkan.
Bima mengatakan peduli dengan nasib para siswa. Dia tidak rela sebagai Wali Kota bila ada siswa SMAN 7 yang masa depannya hancur akibat perbuatan mereka sendiri.
"Saya titip ke anak SMA 7, jangan diperbudak tren, hidup itu sekali, hidup itu harus punya arti. Hidup itu sekali jangan diperbudak materi. Masa depan jangan ditunggu tapi dijemput," kata Bima.
Para siswa diingatkan untuk bisa membedakan mana nakal dan kriminal. Nakal di masa SMA itu merupakan hal yang lumrah, namun bila sudah menyerempet ke hal kriminal akan membawa keburukan untuk siswa itu sendiri.
"Sekadar bolos, jahil sama teman, tidak buat tugas, itu masih nakal. Kalau sudah minum miras bawa sajam itu kriminal," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Siswa yang nakal masih bisa dibina dengan cara diingatkan, tapi siswa yang melakukan perbuatan kriminal akan mendekam di penjara.
"Saya pernah liat anak kuliah, anak SMA di penjara. Mereka nangis nggak berhenti karena dihukum seumur hidup tanpa sadar dia melakukan itu dulu," kenang Bima.