Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Politikus PAN Bima Arya memastikan tidak akan maju dalam Pilgub Jawa Barat 2024. Eks Wali Kota Bogor ini membeberkan alasannya.
ADVERTISEMENT
Mulanya, Bima meminta arahan kepada Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan terkait langkah politiknya setelah 2 periode menjabat Walkot Bogor. Hasilnya, disarankan untuk maju Pilgub Jabar.
"Jadi setelah selesai di bogor 2 periode ya pasti saya minta arahan dari partai dong dari Ketum dan sinyal dari Ketum adalah 'ya kamu kan orang Bogor ya, jadi kalau mau lanjutin ya di Jawa Barat' kira-kira sinyal dari Ketum seperti itu," kata Bima Arya dikutip dari PAN TV, Sabtu (17/8).
Singkat cerita, Bima Arya menuturkan, dirinya menerima rekomendasi dari partai untuk maju di Jawa Barat. Dirinya juga melakukan konsolidasi ke 27 kabupaten/kota di Jabar hingga silaturahmi ke Ketua DPD PAN Jawa Barat.
"Tapi saya sampaikan di semua forum itu bahwa saya ini pejuang partai saya ini bergerak atas perintah partai. Diminta maju, maju, diminta lari, lari," ucap dia.
ADVERTISEMENT
"Tapi manakala partai untuk meminta saya tidak melanjutkan saya akan taat, pasti itu," tambah dia.
Bima Arya mengatakan, Zulhas sempat mengumpulkan para kader PAN. Ia membeberkan hasil kesepakatan Koalisi Indonesia Maju di Pilgub Jabar. KIM ternyata sepakat untuk mengusung Dedi Mulyadi yang merupakan kader Gerindra.
"Ketum menyampaikan hasil-hasil kesepakatan di Koalisi Indonesia Maju karena algoritma hari ini beda. Kalau dulu kita berjuangnya sendiri-sendiri lah partai tapi kalau sekarang kan ada Koalisi Indonesia Maju yang diharapkan segaris, sebangun, di Pilkada-Pilkada," kata Bima Arya.
"Jadi perlu sampaikan bahwa kesepakatan di Koalisi Indonesia Maju bahwa kita akan mendukung Kang Dedi Mulyadi di Jawa Barat," ucap Bima.
Mengetahui PAN akan ikut KIM mengusung Dedi Mulyadi di Jabar, Bima tidak kecewa. Ia menegaskan mematuhi apa pun keputusan partainya.
ADVERTISEMENT
"Ya, artinya saya konsisten ketika partai minta tidak melanjutkan, memang Bang Zul tidak bilang 'kamu berhenti' enggak, tapi kan artinya perjalanan menuju untuk jadi gubernur selesai ketika kebijakan," ucap Bima.
Lebih jauh, Zulhas mengatakan sebenarnya bisa saja dirinya mendadak 'menghilang' begitu tahu dirinya tidak akan lanjut di Pilgub Jabar. Namun, ia menghargai sikap relawan sehingga mengumumkan kepada publik.
"Buat saya penting (mengumumkan tidak lanjut) karena ini bukan sekadar menggugurkan kewajiban tapi edukasi politik, mendirikan politik itu penting berpolitik itu menurut saya harus seperti itu. Menyatakan terbuka jika punya niat dan secara jantan mengakui untuk tidak lanjut kalau ada perintah tidak melanjutkan," tutup Bima Arya.