Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bima Aryo dan Sekelumit Kisahnya dengan Sparta
4 September 2019 13:30 WIB
Diperbarui 29 Oktober 2019 12:48 WIB
ADVERTISEMENT
Presenter televisi sekaligus Youtuber Bima Aryo tengah ramai diperbincangkan publik. Salah satu anjing peliharaannya yang berjenis belgian malinois, Sparta, menggigit pembantu rumah tangganya, Yayan, hingga tewas.
ADVERTISEMENT
Selama ini Bima dikenal sebagai public figure pecinta anjing. Dia memiliki enam peliharaan di kediamannya di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
Mereka terdiri lima anjing dan satu kucing. Keenamnya kerap kerap tampil di akun Youtube miliknya, The Golden Family.
Selain Sparta, Bima juga memiliki anjing gembala lainnya bernama Anubis. Anubis merupakan jenis herder Jerman.
Ada juga anjing jenis pudel yang bernama Aboneta. Dua anjing terakhir dinamai Snowee dan Snowa.
Ia juga memiliki seekor kucing hitam bernama Akeera.
Dalam akun Youtubenya yang memiliki lebih dari 900.000 subscriber itu, Bima membuat konten-konten yang melibatkan piaraannya itu. Misalnya membuat eksperimen tentang reaksi yang dilakukan anjing piaraan saat si majikan diganggu orang atau pingsan. Tak jarang piaraan itu berpolah lucu dan menggemaskan.
ADVERTISEMENT
Bima yang baru saja melepas masa lajang juga melibatkan pasangannya yang biasa dipanggil Mommy The Golden.
Sparta yang menggigit Yayan sekilas merupakan anjing yang paling sering diajak Bima menjadi bintang di akun Youtubenya. Sparta sakit pun, Bima mengabarkannya kepada penonton kanalnya. Demikian juga saat Sparta telah sembuh.
Saat foto prewedding, Bima juga mengajak Sparta sebagai 'bintang tamu'.
Bima juga banyak memposting Sparta di akun Instagramnya yang diikuti 172 ribuan akun.
"My superhero is action," tulis Bima saat berfoto dengan Sparta.
Kini Sparta dan Anubis telah diangkut ke Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur. Mereka akan diobservasi hingga beberapa hari ke depan.
“Untuk binatangnya sendiri sudah diambil oleh KPKP beserta staf dari camat. Dalam arti (untuk mengetahui) apakah binatang tersebut terjangkit virus atau tidak. Nah, dari hasil itu nanti kita dapatkan,” ungkap Kapolsek Cipayung Kompol Abdul Rasyid, Selasa (3/9).
ADVERTISEMENT
Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Sudin KPKP Irma Budiani pun menjelaskan seputar proses observasi terhadap anjing milik Bima. Menurutnya, proses itu akan memakan waktu maksimal 14 hari.
“Observasi itu kita simpan. Kita isolasi dan kita amati tingkah lakunya. Jadi biasanya inkubasi,” ujar Irma.
Menurut Irma, kejadian yang menewaskan ART beberapa waktu lalu itu telah membuat pemerintah setempat mengambil sikap. Selain untuk mendukung penyelidikan polisi, katanya, anjing milik Bima diangkut lantaran warga sudah tidak menginginkan anjing tersebut dipelihara di lingkungan mereka.
“Yang jelas anjing itu udah nggak boleh kembali ke tempatnya. Semua anjingnya. Karena warga udah protes, kan. Pak Camat udah mengimbau supaya itu enggak kembali lagi. Apalagi yang menggigit kan. Jadi anjing-anjing itu diungsikan ke tempat lain,” papar Irma.
ADVERTISEMENT