Bimbang Muslim AS Jelang Pemilu: Trump dan Biden Sama-sama Tak Bela Palestina

2 Juli 2024 15:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga muslim di New York City, Amerika Serikat, Minggu (10/3/2024).
 Foto: Adam Gray / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga muslim di New York City, Amerika Serikat, Minggu (10/3/2024). Foto: Adam Gray / AFP
ADVERTISEMENT
Sejumlah pemilih muslim di Amerika Serikat (AS) ternyata masih belum punya pilihan untuk pemilu pada November 2024.
ADVERTISEMENT
Bagi beberapa warga muslim di AS debat pada pekan lalu, membuat mereka makin sulit memilih, antara Joe Biden dan Donald Trump.
Menurut laporan Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), ada dua juta lebih warga AS yang punya hak suara. Tetapi, pilihan makin sulit ditentukan lantaran saat debat hanya sedikit menyinggung persoalan Palestina.
Presiden AS Joe Biden dan mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berpartisipasi dalam debat presiden pertama pemilu 2024 di studio CNN di Atlanta, Georgia, Sabtu (28/6/2024). Foto: Brian Snyder/REUTERS
Apalagi, capres Donald Trump sempat menyebut kata Palestina buruk pada debat itu. Sedangkan capres lainnya, Joe Biden, semasa jadi presiden menyampaikan dukungan terhadap Israel.
Menurut Direktur Muslim Amerika untuk Palestina, Ayah Ziyadeh, baik Trump atau pun Biden tidak ada yang bisa mewakili masyarakat Palestina dan Arab di AS.
"Tak hanya muslim dan Arab-Amerika yang memutuskan mereka tak ingin berkomitmen pada Biden atau memilihnya kembali karena sikapnya yang menyebabkan genosida terus menerus Israel di Gaza," ujar Ziyadeh seperti dikutip dari Al-Jazeera.
ADVERTISEMENT
"Namun, masyarakat AS secara luas telah berubah dan menjadi masalah terbesar yang berimbas pada pemilu mendatang," sambung dia.
Profesor dari Institut Doha, Tamer Qarmout, berpendapat warga muslim AS belum bisa memilih karena saat debat tak ada calon menyinggung bagaimana mengakhiri perang di Gaza.
"Fokus diskusi buka pada pembentukan negara Palestina tapi dukungan terhadap Israel dan cara terbaik mendukung Israel," ucap Tamer.
"Bagi dua kandidat, mereka tak punya visi jelas mengakhiri konflik. Ini debat sangat dangkal yang mana bukan penyelesaian konflik jadi pusatnya," jelas dia.

2020 untuk Biden

Joe Biden menyampaikan Pidato kemenangan di Pemilu AS 2020 di di Wilmington, Delaware, pada Sabtu (7/11). Foto: POOL
Apa yang terjadi pada 2024 berbeda dengan 2020. Empat tahun lalu mayoritas muslim AS memilih Biden sebagai jagoannya.
Perhitungan dari Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), sebanyak 69 persen warga muslim AS memilih Biden dan 17 persen memilih Donald Trump. Sisanya memilih calon ketiga atau menolak menjawab.
ADVERTISEMENT
Hasil tak jauh beda diumumkan lewat perhitungan AP VoteCast. Warga AS memilih Biden mencapai 64 persen. Sekitar 35 persennya mengambil jalan berbeda.