BIN Peringatkan Masyarakat: Jangan Terlalu Open di Medsos

7 April 2018 14:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Badan Intelijen Negara (BIN) (Foto: bin.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Badan Intelijen Negara (BIN) (Foto: bin.go.id)
ADVERTISEMENT
Badan Intelijen Negara (BIN) mengimbau masyarakat Indonesia tidak terbuka di media sosial, termasuk di jejaring sosial Facebook.
ADVERTISEMENT
Direktur Komunikasi dan Informasi BIN, Wawan Hari Purwanto menjelaskan, keterbukaan komunikasi di media sosial bisa menimbulkan efek buruk bagi penggunanya, dan tidak menutup kemungkinan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Makanya apapun data yang kita upload di sana, ya harus kita minimalisir yang kemungkinan penyalahgunaan pihak ketiga. Jangan terlalu open di medsos, karena bisa menjadi pedang bermata dua, menguntungkan dan merugikan," ujar Wawan usai diskusi 'Maling Data Facebook' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Selatan, Sabtu (7/3).
Menurutnya, data yang sudah dipublikasikan di media sosial sulit untuk dihapus karena sudah tersimpan, baik oleh publik maupun oleh pemberi layanan jejaring media sosial yang dipakai pengguna medsos tersebut.
Platform media sosial Twitter. (Foto: Thomas White/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Platform media sosial Twitter. (Foto: Thomas White/Reuters)
ADVERTISEMENT
"Kalau soal data itu memang harus kita sadari tidak semuanya tertutup, apalagi data-data yang di medsos itu kan susah sekali untuk di tutup," ungkapnya.
Kemudian Wawan menyarankan masyarakat Indonesia, untuk melakukan pertemuan dan berbicara langsung dengan orang yang diajak komunikasi di media sosial.
"Jangan mengupload hal-hal yang terlalu banyak mengungkap masalah-masalah personal, karena itu sangat berbahaya dan dipelajari oleh orang-orang yang punya kepentingan tadi. Kalau memang ada kepentingan pribadi, ya ketemu, itu lebih bagus," imbuhnya.
Masyarakat Indonesia dihebohkan dengan bocornya data pribadi di jejaring sosial Facebook. Sekitar 1 juta data pengguna Facebook di Indonesia bocor ke Cambridge Analytica.
Tercatat, Indonesia merupakan negara yang berada di urutan ketiga terbesar, setelah AS dengan kebocoran data sebanyak 70,6 juta pengguna dan Filipina sebanyak 1,1 juta.
Diskusi Warung Daun, data Facebook di curi. (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Warung Daun, data Facebook di curi. (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
ADVERTISEMENT