Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
BIN soal Pemulangan Neno Warisman: Maafkan Jika Dirasa Kasar
27 Agustus 2018 23:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Aktivis gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman, sempat meminta Kabinda (Kepala BIN Daerah) Riau untuk tidak berlaku kasar saat memintanya meninggalkan Pekanbaru, Riau. Terkait hal tersebut, juru bicara Kepala BIN, Wawan Hari Purwanto, menyampaikan permintaan maaf.
ADVERTISEMENT
Menurut Wawan, anggota BIN selalu diperintahkan untuk tidak melampaui batas. Namun, ia menduga tindakan Kabinda dilakukan karena kondisi kelelahan harus berjaga 24 jam demi menjaga kondusifitas wilayah tersebut.
“Oleh karenanya, andai kata ada sesuatu yang dirasa kasar dan sebagainya ,dalam kondisi capek manusiawi itu bisa terjadi, karena persiapannya itu panjang supaya mencegah ini tidak bentrok. Oleh karenanya, ya mohon dimaafkan andai kata ada sikap yang dirasa kasar,” kata Wawan saat konferensi pers di Sate Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (27/8).
Meski begitu, ia memastikan hal itu akan dievaluasi. “Tapi itu risiko sebuah tugas di lapangan maupun pemantau ,dan semuanya akan dievaluasi, sebagai wujud perbaikan sesuai tuntutan Menpan RB. Itu selalu dievaluasi tiap bulan, maupun triwulan, maupun per semester,” jelas Wawan.
ADVERTISEMENT
Terkait kritikan Komisi I DPR RI yang mengatakan BIN tidak boleh turun langsung dalam penindakan, Wawan menegaskan tindakannya telah sesuai Undang-undang 17 tahun 2011. Dalam UU tersebut menurutnya BIN diizinkan melakukan penindakan jika kondisinya sudah overmatch untuk meredakan ketegangan.
"Tetap lewat polisi, informasi, polisi yang eksekusi di jalan. Nah kita sistem koordinasi. Dalam situasi overmacth siapapun bisa (menindak). Setiap kali kita mendekati para orang-orang di lapangan untuk meredakan ketegangan atau menurunkan tensi,” kata Wawan.
Sebelumnya Neno Warisman tertahan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8). Saat itu Neno berencana menghadiri acara tur musik #2019GantiPresiden . Namun ia diadang oleh massa yang berdemo menolak kedatangannya.
Dalam video yang didapat kumparan, Minggu (26/8), Neno tampak berjalan menuju ke pesawat. Dalam kesempatan itu, Neno menyampaikan apa yang dialaminya setelah tertahan di bandara sejak Sabtu sekitar pukul 16.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya teman-teman semuanya, saya mengajak Pak Kabinda (Kepala Badan Intelijen Daerah) untuk tidak kasar," kata Neno.