Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Biotis Siap Produksi Vaksin Merah Putih 20 Juta Dosis/Bulan, Distribusi Agustus
11 Februari 2022 13:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Biotis Pharmaceutical Indonesia bekerja sama dengan tim peneliti Universitas Airlangga (Unair ) sudah memulai uji klinis fase I vaksin corona Merah Putih . Uji klinis ini dilakukan usah BPOM memberikan izin pada awal Februari lalu.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Biotis FX Sudirman mengungkapkan, sejak awal pra uji klinis pengembangan vaksin Merah Putih, BPOM sudah ikut melakukan pendampingan.
"Hasil pra uji klinis menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman, tidak menyebabkan kelainan organ dan kematian pada hewan uji, serta terbentuknya antibodi pascavaksinasi. Senin lalu (7/2/2022), Badan POM menerbitkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinis (PPUK) bagi VMP," tulis keterangan PT Biotis, Jumat (11/2).
Sudirman berharap pendampingan BPOM terus berjalan hingga proses uji klinis fase 2 dan fase 3, termasuk juga proses produksi massal.
Untuk uji klinis fase I akan dilakukan terhadap 90 subjek yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Sedangkan untuk uji klinis fase 2 akan melibatkan 405 subjek dengan kelompok dosis yang berbeda.
ADVERTISEMENT
"Sementara uji klinis fase 3 akan dilaksanakan apabila fase 1 dan 2 sudah mendapatkan hasil sementara dan memenuhi syarat untuk masuk ke fase selanjutnya, yang rencananya dilakukan pada April 2022," jelasnya.
Apabila uji klinis fase 3 berjalan baik, PT Biotis berharap izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dapat diberikan BPOM sebelum diproduksi massal Agustus 2022.
"Biotis siap memproduksi massal VMP sebanyak 20 juta dosis per bulan dan siap didistribusikan kepada masyarakat mulai Agustus 2022," ujar Sudirman.
Biotis juga mengapresiasi kinerja tim peneliti Unair yang dipimpin oleh Prof Fedik Abdul Rantam yang telah bekerja keras selama 19 bulan untuk menghadirkan vaksin buatan dalam negeri.
“Terima kasih kepada Profesor Fedik yang telah membantu kami mewujudkan cita-cita Presiden Joko Widodo untuk menyukseskan kemandirian vaksin dan obat di Indonesia,” tutup Sudirman.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) menyatakan vaksin corona Merah Putih yang Unair bersama PT Biotis Pharmaceutical Indonesia hukumnya suci dan halal.