Bisa Lepas Masker di Brunei karena Hukum yang Tegas

9 Juli 2021 14:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Istana Nurul Iman, dari tepi Sungai Brunei.  Foto: Istana Nurul Iman
zoom-in-whitePerbesar
Istana Nurul Iman, dari tepi Sungai Brunei. Foto: Istana Nurul Iman
ADVERTISEMENT
Ini bukan soal Brunei Darussalam negara kecil atau bentuk pemerintahannya kerajaan. Tapi hukum di sana tegas di masa pandemi.
ADVERTISEMENT
Pengalaman soal lepas masker di Brunei Darussalam ini diceritakan Almer (45), warga Indonesia yang menjadi tenaga ahli profesional di negeri tetangga itu.
Almer menuturkan, sejak pandemi terjadi, masuk Brunei begitu ketat.
"Kira-kira kalau mau ke Brunei itu masuk, butuh biaya Rp 50 juta," jelas Almer, Jumat (9/7).
Almer merinci biaya itu, mulai dari biaya kedatangan sebesar 1000 dolar Brunei hingga biaya karantina dan PCR yang mencapai 4000 dolar Brunei.
Masjid yang ada di Kampong Ayer Brunei Darussalam Foto: Shutter Stock
"Jadi saat kita masuk Brunei, kita harus tes PCR satu hari sebelum keberangkatan, harus negatif. Tiba di Brunei wajib isolasi 14 hari, dan di hari ke-12 kita PCR lagi," ujar dia.
Biaya hotel dan selama karantina ditanggung pribadi, dalam hal ini biasanya oleh perusahaan.
ADVERTISEMENT
"Hotel kita diawasi CCTV, kalau berani keluar dilaporkan ke Polisi, kita bisa langsung dipidana dan deportasi," tegas dia.
Aturan karantina ini juga berlaku bagi warga Brunei yang pulang dari luar negeri. Bedanya biaya karantina mereka di hotel ditanggung negara.
"Di sini ketat, siapa pun dari luar negeri wajib karantina 14 hari, dan hari ke-12 di PCR lagi," tegasnya.
Kerajaan juga melarang warganya wisata ke luar negeri. Kalau mereka wisata ke luar negeri, dan masuk kembali ke Brunei, biaya ditanggung sendiri.
Brunei Darussalam. Foto: Pixabay
"Jadi warga Brunei sedikit yang mau pergi keluar negeri, karena kembali ke negaranya biayanya besar," ujarnya.
Di Brunei juga tak bisa 'main belakang' soal urusan karantina ini. Jangan coba-coba keluar dari tempat karantina sebelum masa isolasi selesai. Bisa dipidana dan deportasi.
ADVERTISEMENT
Lepas Masker di Brunei
Dengan pengendalian super ketat kepada orang asing ini, di Brunei bisa lepas masker. Almer yang saat ini berada di Brunei mengaku ketika berjalan-jalan dan juga main ke mal bisa lepas masker.
"Ada juga orang yang pakai masker di jalan, ya enggak apa. Tapi yang enggak pakai masker juga banyak. Di sini bebas COVID," ujar dia.
Apa yang disampaikan Almer bukan omong kosong. Dengan hukum yang tegas dan aturan yang ketat, hingga Juli ini, Brunei seperti tak tersentuh COVID-19 varian delta.
Angka positif COVID-19 di sana bahkan nol alias tidak ada. Hukum dan aturan yang tegas adalah kuncinya.