BJ Habibie Setia Pakai Selendang Ainun hingga Akhir Hayatnya

BJ Habibie di kediamannya di Kuningan Foto: Aprilandika Pratama/kumparan

Sekretaris pribadi BJ Habibie, Rubijanto, menceritakan tentang Habibie yang terus mencintai Ainun hingga akhir hidupnya. Habibie bahkan terus memakai selendang peninggalan Ainun sampai ia mengembuskan napas terakhir di RSPAD Gatot Subroto pada Rabu (11/9).

“Selendang yang beliau pakai adalah selendang Ibu Ainun. Sejak awal dipakai Ibu Ainun sampai dengan terakhir Bapak wafat selalu ada, diselendangkan di lehernya itu. Itu sampai akhir hayat bapak,” ucap Rubijanto usai tahlilan di rumah duka, Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/9).

Selendang itu, kata Rubi, menjadi barang yang spesial BJ Habibie.

“Itu saja yang menjadi khusus gitu. Menjadi barang kecintaan,” tuturnya.

Menurut Rubi, sejak ditinggalkan Ainun, Habibie menjalani hari-hari dengan kesedihan yang berat. Namun, ia tetap berusaha tegak dan berbuat hal-hal positif selaku tokoh dan bapak bangsa.

Sekretaris pribadi BJ Habibie, Rubijanto. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan

“Kami selaku pendamping beliau di sini sebagai sekretaris pribadi setiap hari mengikuti perjalanan dan sepak terjang beliau. Betapa hebatnya Bapak masih setiap hari berpikir untuk wawasan bangsa Indonesia ini. Beliau sangat care dengan anak-cucu intelektual—beliau sebut selalu anak cucu intelektual,” ujar Rubi.

Rubi menyebutkan, Habibie tak meninggalkan banyak barang khusus setelah ia wafat. Yang ia tinggalkan adalah buku-buku yang sejak lama dirawat dan diatur menjadi perpustakaan bagi kalangan umum.

Hari ini adalah malam pertama tahlilan untuk almarhum BJ Habibie. Sejumlah tokoh tampak ikut bertahlilan di rumah duka di Patra Kuningan, mulai dari Rachmawati Soekarnoputri, Jimly Asshiddiqie hingga politikus senior Akbar Tandjung.