BKSAP Gagas Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu

29 September 2024 17:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pimpinan Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat RI di acara peluncuran buku di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (29/9/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pimpinan Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat RI di acara peluncuran buku di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (29/9/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, mengatakan saat ini pihaknya tengah menggagas Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia-Melayu atau Parliamentary Association of Indonesia-Malay Sepaking People (PAIMSP).
ADVERTISEMENT
“Kami mendeklarasikan Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia Melayu, karena setelah 3 tahun perjalanan melakukan sosialisasi dan kita menyerap aspirasi, baik di dalam negeri maupun ke beberapa parlemen yang menggunakan berbahasa Melayu Indonesia,” kata Fadli Zon dalam acara peluncuran buku BKSAP DPR RI, di Sentul, Jawa Barat, Minggu (29/9).
Politisi partai Gerindra itu mengatakan asosiasi ini juga telah mendapat berbagai dukungan anggota parlemen dari beberapa negara ASEAN.
“Didukung oleh Parlemen Malaysia, Brunei, Timor Leste, dan juga Thailand, dan juga beberapa dari parlemen negara-negara lain,” jelasnya.
Fadli ingin asosiasi ini bisa semakin mempromosikan bahasa Indonesia-Melayu di dunia internasional melalui inisiatif politik.
Pimpinan Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat RI di acara peluncuran buku di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (29/9/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Fadli menjelaskan kini diperkirakan ada lebih dari 300 juta orang yang tersebar di beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Timor Leste, Thailand bagian Selatan dan sebagaian kecil Filipina.
ADVERTISEMENT
Saat ini Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Melayu berada di posisi ke-10 dari Bahasa dengan penutur terbanyak di dunia dengan lima besar di antaranya, Inggris sebesar 1,132 miliar, Mandarin sebesar 1117 miliar, Hindi sebesar 615 juta, Spanyol sebesar 534 juta, dan Prancis sebesar 280 juta penutur.
"Pembentukan asosiasi bertujuan menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa kerja di forum internasional mengingat pentingnya bahasa ini di ASEAN dan keberadaan 700 dialeknya,” tutur Fadli.