BKSDA Evaluasi Kesejahteraan Satwa di Bali Safari Buntut Pawang Gajah Tewas

24 September 2024 18:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu gajah di Bali Safari and Marine Park. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu gajah di Bali Safari and Marine Park. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bakal mengevaluasi kesejahteraan satwa Bali Safari and Marine Park yang berada di Jalan By Pass Ida Bagus Mantra, Kabupaten Gianyar, Bali.
ADVERTISEMENT
Hal ini untuk mengusut penyebab gajah jantan berusia 30 tahun bernama Gandi menyerang atau menyeruduk mahaout atau pawangnya bernama I Komang Resi Yasa (27), Selasa (17/9) pukul 09.00 WITA lalu.
Evaluasi juga akan menyasar standar keamanan dan keselamatan kerja para pegawai dan pawang Bali Safari and Marine Park.
"Kami akan mengevaluasi kesejahteraan satwa di lembaga konservasi di Bali dengan kejadian ini," kata Kepala BKSDA Bali Ratna Hendratmoko saat dihubungi, Selasa (24/9).
Hendratmoko mengatakan, kasus ini bermula saat sejumlah pawang mengangon Gandi di sekitar lingkungan Bali Safari and Marine Park. Gandi tiba-tiba menyerang salah satu pawangnya, Resi Yasa.
Para pawang berhasil menenangkan Gandi. Sementara itu, manajemen Bali Safari and Marine melarikan Resi Yasa ke rumah sakit. Namun, kondisi Resi Yasa tidak selamat. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Resi Yasa mengalami luka pada bahu, dada, dan paha.
ADVERTISEMENT
Hendratmoko belum bisa memastikan alasan Gandi mengamuk dan menyerang Resi Yasa. Biasanya gajah berperilaku agresif apabila sedang mengalami masa kawin. Sementara itu, berdasarkan salah satu pawang Bali Safari and Marine Park, Gandi tidak dalam kondisi birahi.
"Untuk memastikan ini kami akan melakukan evaluasi, termasuk untuk kesejahteraan Si Gandi," katanya.
Dalam kasus ini, Manajemen Bali Safari and Marine Park, kata Hendratmoko, telah mengantarkan jenazah dan memberikan tali asih kepada keluarga di Lampung, Sumatera. Pihak keluarga dinyatakan menerima kematian Resi Yasa sebagai akibat kecelakaan kerja.
"Bali Safari menyatakan keluarga menerima ini sebagai kejadian kecelakaan kerja," sambungnya.