BKSDA Tangkap Buaya Sepanjang 2 Meter di Aceh Besar

20 Desember 2019 15:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas BKSDA Aceh mengevakuasi seekor buaya dari Desa Kereuweung Krueng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Petugas BKSDA Aceh mengevakuasi seekor buaya dari Desa Kereuweung Krueng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, mengevakuasi seekor buaya berukuran dua sentimeter dari Desa Kereuweung Krueng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar. Sejak sepekan terakhir, diketahui kemunculan buaya muara itu kerap meresahkan warga sekitar.
ADVERTISEMENT
Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto, mengatakan, buaya muara itu sering terlihat oleh warga melintasi aliran sungai Desa Kereuweung Krueng dan berjemur di sana. Sejak kemunculan itu, masyarakat yang biasanya memanfaatkan sungai tersebut untuk mandi dan aktivitas lainnya merasa ketakutan.
“Penangkapan ini atas laporan masyarakat, mereka sering melihat buaya itu ada di sekitar aliran sungai Desa Siron Blang dan sungai Desa Kereuweung Krueng,” kata Agus Arianto, saat dikonfirmasi Jumat (20/12).
Petugas BKSDA Aceh mengevakuasi seekor buaya dari Desa Kereuweung Krueng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar. Foto: Dok. Istimewa
Beranjak dari laporan tersebut, BKSDA kemudian menerjunkan tim untuk mengevakuasi reptil tersebut dengan cara memasangkan perangkap.
Perangkap diletakkan di sekitar aliran sungai pada Senin (16/12). Petugas BKSDA dibantu pihak kepolisian dan masyarakat sekitar.
Petugas BKSDA Aceh mengevakuasi seekor buaya dari Desa Kereuweung Krueng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar. Foto: Dok. Istimewa
Setelah selama tiga hari menunggu, Kamis (19/12) sekitar pukul 14.00 WIB, buaya baru berhasil ditangkap masuk ke dalam perangkap.
ADVERTISEMENT
“Karena buaya termasuk dalam binatang yang dilindungi, petugas membawa hewan tersebut ke Balai BKSDA Aceh untuk dikarantina dan dilakukan perawatan,” tutur Agus.