Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Miliarder Michael Bloomberg mundur dari persaingan kandidat capres Partai Demokrat di Pemilu Amerika Serikat 2020. Padahal sebelumnya Bloomberg sesumbar sebagai kandidat paling kuat untuk menghadapi Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, Bloomberg diprediksi telah menghabiskan lebih dari USD 500 juta dalam 3 bulan masa kampanye sebelum akhirnya mundur.
"Tiga bulan yang lalu, saya memasuki perlombaan sebagai presiden untuk mengalahkan Donald Trump . Hari ini, saya meninggalkan perlombaan dengan alasan yang sama, untuk mengalahkan Donald Trump. Karena jelas bagi saya bahwa bertahan akan membuat pencapaian tujuan itu lebih sulit," ujar Bloomberg dalam pernyataannya, Rabu (4/3) waktu setempat.
Mantan Wali Kota New York itu mundur usai gagal memenangi salah satu dari 14 negara bagian dalam tahapan Super Tuesday Partai Demokrat.
Selain itu, Bloomberg juga babak belur dihajar kandidat capres AS dari Demokrat lainnya.
Usai mundur, Bloomberg mengarahkan dukungannya kepada kandidat capres Demokrat lain, Joe Biden, yang dilaporkan menang dalam tahapan Super Tuesday.
ADVERTISEMENT
"Mengalahkan Trump dimulai dengan bersatu di belakang kandidat yang memiliki kapasitas terbaik. Jelas bahwa itu adalah teman saya dan seorang Amerika yang hebat, @JoBiden," kata Bloomberg.
"Saya sudah mengenal Joe sejak lama. Saya tahu kesopanannya, kejujurannya, dan komitmennya terhadap masalah yang sangat penting bagi negara kami. Termasuk keselamatan senjata, perawatan kesehatan, perubahan iklim, dan pekerjaan yang baik," sambungnya.
Sementara itu, Trump menanggapi sinis mundurnya Bloomberg dari kandidat capres Demokrat.
"(Bloomberg mengatakan) tiga bulan yang lalu saya memasuki perlombaan bagi Presiden untuk mengalahkan Donald Trump, (dan saya gagal total)" cuit Trump di akun Twitternya.