BMKG Beri Peringatan Ancaman Gempa di Sesar Lembang

2 Maret 2023 12:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana acara seminar nasional dengan topik: Mitigasi Bahaya Secara Cepat Sebagai Upaya Antisipasi Dini Untuk Memahami Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Resikonya di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Lenteng Agung, Kamis (2/3/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana acara seminar nasional dengan topik: Mitigasi Bahaya Secara Cepat Sebagai Upaya Antisipasi Dini Untuk Memahami Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Resikonya di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Lenteng Agung, Kamis (2/3/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia menjadi negara dengan wilayah rawan gempa yang cukup tinggi karena berada di wilayah atau daerah jalur cincin gunung api. Selain itu, menurut BMKG, ada ratusan patahan atau sesar di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Dari sekian banyak sesar, BMKG peringatkan sesar Lembang dan sesar Cimandiri. Sebab, bencana gempa bumi sebelumnya di Cianjur juga terjadi di darat.
“Kita harus memiliki perhatian khusus kepada patahan-patahan ini. Seperti sesar Lembang, sesar Cimandiri yang memotong mulai dari Pelabuhan Ratu, Sukabumi, juga beberapa kota di dekatnya, yaitu segmen Cimandiri, Cibeber, dan Cimandala hingga teluk Pelabuhan Ratu,” bebernya saat mengisi acara seminar yang diadakan Sekolah Partai PDIP.
Selain itu, ada pula beberapa wilayah lain yang berpotensi mengalami pergeseran lempengan. BMKG mengingatkan agar Pemerintah Daerah memperhatikan konstruksi bangunan agar diperkuat menjadi tahan gempa.
Suasana acara seminar nasional dengan topik: Mitigasi Bahaya Secara Cepat Sebagai Upaya Antisipasi Dini Untuk Memahami Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Resikonya di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Lenteng Agung, Kamis (2/3/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
“Juga di sesar Palu-Koro, perlu untuk antisipasi. Mohon pemerintah daerah mulai memperhatikan bangunan-bangunan tahan gempa dan jangan lupa edukasi, apa yang harus disiapkan sebelum, saat, dan setelah gempa,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
“Ada juga sesar Kumering-Semangko, jadi dataran rendahnya perlu diwaspadai, karakteristiknya mirip Palu diapit dua pegunungan. Kalau mengalami guncangan, berpotensi terjadi likuifaksi,” pungkasnya.
Selain dari konstruksi bangunan tahan gempa, Dwikorita juga mengingatkan agar di lokasi-lokasi tertentu agar mendirikan bangunan sesuai dengan aturan dan izin mendirikan bangunan.
“Perlu diperhatikan di sini, pada radius tertentu, dekat pantai jangan diberikan izin mendirikan bangunan,” pungkasnya.