BMKG: Bibit Siklon Tropis 93S Semakin Melemah dan Menjauh dari Indonesia

24 Januari 2023 12:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bibit Siklon 93S menjauh dari indonesia. Dok BMKG
zoom-in-whitePerbesar
Bibit Siklon 93S menjauh dari indonesia. Dok BMKG
ADVERTISEMENT
Bibit Siklon Tropis 93S yang sebelumnya dikabarkan berpotensi menjadi siklon tropis dan berdampak pada Indonesia, kini melemah. Informasi terbaru, Selasa (24/1) pukul 00 UTC atau 07.00 WIB, bibit siklon tersebut sudah bergerak menjauhi Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Posisi saat ini di sekitar 10LS-128BT, kecepatan angin maksimum sekitar 10 knot tekanan 1005 hPa. Arah gerak dalam 24 jam ini cenderung ke Barat, dan dalam 48-72 jam ke depan cenderung ke Selatan, menjauhi wilayah Indonesia," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto kepada kumparan, Selasa (24/1).
BMKG selalu monitor dan terus bekerja sama dengan TC Monitoring center lainya, dalam hal ini Badan Meteorologi Australia/Bureau of Meteorology (BoM).
Bibit ini memberikan dampak tidak langsung ke wilayah Indonesia adanya hujan ringan hingga lebat. Namun, karena jaraknya sudah keluar wilayah Indonesia, sehingga dampak tidak langsung sudah melemah bahkan hampir hilang.
"Posisinya (10LS 128BT) lebih mendekati Australia, maka dampak tidak langsungnya lebih terasa di Australia," jelas Guswanto.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya BMKG merilis pada Senin 23 Januari, Bibit Siklon Tropis 93S terpantau di Laut Arafuru bagian selatan dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan udara minimum sebesar 3003,5 mb bergerak ke arah barat daya. Diprediksi bisa menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah.
Bibit siklon tersebut berdampak pada hujan sedang hingga lebat di Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua bagian selatan. Selain itu juga berpotensi menyebabkan gelombang laut tinggi 1,25-2,5 meter di Laut Arafuru timur, Perairan Kepulauan Aru, Kaimana dan Perairan Amamapare-Agats bagian barat.