BMKG Deteksi Puncak Badai Matahari Berdampak ke RI 11-13 Oktober

11 Oktober 2024 22:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi badai matahari Foto: NASA/flickr
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi badai matahari Foto: NASA/flickr
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi fenomena badai kuat Matahari melanda wilayah Indonesia selama tiga hari ke depan. BMKG mengingatkan untuk mewaspadai dampaknya.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG Syrojudin mengatakan bahwa badai kuat Matahari tersebut berada pada indeks ekstrem (G4) yang akan berlangsung pada 11-13 Oktober 2024.
"Puncak badainya mulai terjadi pada hari ini Jumat, 11 Oktober 2024," kata Syrojudin dikutip dari Antara, Jumat (11/10).
Sebagaimana diumumkan oleh lembaga oseanik dan atmosfer NOAA bahwa ledakan Matahari pada Senin (7/10) lalu mengakibatkan badai magnet berat skala G4 di Bumi.
Ledakan tersebut adalah letusan besar radiasi elektromagnetik dari matahari yang berlangsung selama beberapa menit sampai jam.
Hasil analisis tim geofisika BMKG menunjukkan selama tiga hari ke depan Indonesia akan merasakan dampak dari badai matahari seperti gangguan yang cukup signifikan pada jaringan internet, termasuk yang menggunakan sistem satelit seperti Starlink.
ADVERTISEMENT
Syrojudin mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam berkegiatan atau transaksi menggunakan jaringan internet, komunikasi berbasis radio, selama periode badai matahari tersebut.
Kemudian bagi para pilot drone di seluruh Indonesia disarankan BMKG untuk tidak mengoperasikan pesawat tanpa awaknya karena berpotensi hilang kendali, dan akurasi posisi berbasis satelit seperti GPS juga akan menurun.
BMKG secara berkala akan terus memperbaharui informasi fenomena badai matahari ini kepada masyarakat berdasarkan pengamatan dan analisis yang terukur sebagai acuan keselamatan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.