BMKG: Gempa Berau Diduga karena Aktivitas Sesar Mangkalihat

15 September 2024 21:19 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pusat gempa di Tenggara Berau, Minggu (15/9/2024). Foto: X/@infoBMKG
zoom-in-whitePerbesar
Pusat gempa di Tenggara Berau, Minggu (15/9/2024). Foto: X/@infoBMKG
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan penyebab gempa yang mengguncang Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dan sekitarnya. Gempa itu terjadi pada Minggu (15/9) pukul 20.08 WIB.
ADVERTISEMENT
Parameter gempa sebelumnya disebut 5,6 magnitudo, namun data terbaru BMKG menunjukkan gempa memiliki kekuatan 5,5 magnitudo.
Episenter gempa terletak pada koordinat 1,30° LU; 118,46° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 147 km Tenggara Berau, Kalimantan Timur pada kedalaman 11 km. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal diduga akibat aktivitas sesar Mangkalihat," ungkap Daryono dalam keterangannya.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)" tambahnya.
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Inked Pixels/shutterstock
Sebelum gempa 5,5 magnitudo ini, Berau diguncang gempa berkekuatan 4,1 magnitudo. Menurut Daryono, gempa dengan kekuatan yang lebih kecil tersebut merupakan gempa pembuka.
"Hingga pukul 20.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempabumi susulan (aftershock)" tutur Daryono.
ADVERTISEMENT
Getaran akibat gempa dirasakan di sejumlah wilayah selain Berau, yakni Tanjung Redep, Teluk Bayur, Tanjung Selor, Tarakan, dan Bulungan. Seluruh wilayah merasakan guncangan dalam skala MMI III-IV.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkas Daryono.