BMKG: Gempa Pacitan Dekat dengan Sumber Gempa Besar di Jawa pada 1937

28 Juli 2021 8:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seismograf gempa bumi. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seismograf gempa bumi. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Gempa berkekuatan 5,2 magnitudo menggetarkan Pacitan, Jatim, pada Selasa (27/7) malam. BMKG mencatat gempa itu terjadi pukul 23.21 WIB.
ADVERTISEMENT
Gempa tidak berpotensi tsunami. Namun demikian, dampak getaran gempa sampai ke wilayah lain seperti Nganjuk, Karangkates, Blitar, Trenggalek, Tulungagung pada MMI III.
Sementara wilayah Kepanjen dan Gunungkidul, DIY, terdampak getaran pada MMI II.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan gempa dengan ke dalaman menengah ini terjadi akibat adanya deformasi batuan pada slab Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di selatan Jawa, tepatnya di zona transisi antara zona sumber gempa megathrust dan zona Benioff dengan mekanisme sumber menunjukkan pergerakan naik (thrust fault).
"Guncangan gempa dirasakan paling kuat dirasakan di Pacitan mencapai skala intensitas III-IV MMI. Di Nganjuk, Karangkates, Blitar, Trenggalek, dan Tulungagung guncangan dirasakan dalam skala intensitas III MMI di mana guncangan dirasakan seperti ada truk berlalu," kata Daryono dalam keterangan tertulis, Rabu (28/7).
ADVERTISEMENT
"Sedangkan di Kepanjen, Kendal, Madiun, dan Gunung Kidul guncangan dalam skala intensitas II MMI yang dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang," sambungnya.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono Foto: Utomo Priyambodo/kumparan
Daryono mengatakan, lokasi gempa Pacitan berdekatan dengan sumber gempa besar yang pernah mengguncang dan merusak Pulau Jawa pada 27 September 1937.
"Tercatat dalam katalog sejarah gempa Jawa, pada 1937 terjadi gempa besar dengan dampak kerusakan mencapai skala intensitas VII-IX di Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah hingga menyebabkan 2.200 rumah roboh dan beberapa orang meninggal. Episenter gempa ini terletak di laut pada jarak sekitar 113 km arah Barat Daya Kota Pacitan dengan guncangan terjauh dirasakan hingga Pulau Lombok," ungkapnya.
Menurut dia, hingga Rabu (28/7) pagi belum ada laporan dampak kerusakan akibat yang ditimbulkan dari gempa ini.
ADVERTISEMENT
"Hingga pagi ini belum ada laporan terkait dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh kejadian gempa tersebut dan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Hasil monitoring BMKG belum terjadi aktivitas gempa susulan (aftershock)," jelasnya.